Kunci Memulai Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini Yaitu Melalui Fonik

Kunci Memulai Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini Yaitu Melalui Fonik

Alfi Lutfiah. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA:Degradasi Bandara SMB II Palembang “Tanggung Jawab Saya Mengembalikan Gelar Internasional”

Hal ini akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, wawasan pada anak, dan masih dalam lingkup perkembangan Bahasa anak bidang keakasaraan.

Melalui metode ini setiap anak dapat memulai mengenali suara-suara yang dihasilkan oleh beberapa huruf ataupun gabungan huruf sehingga pelafalan yang seharusnya diucapkan dapat tepat dikeluarkan sebagaimana mestinya.

Tujuan dari fonik adalah untuk mendapatkan pengenalan kata secara otomatis.

Penting juga bagi seorang anak untuk memahami apa yang mereka baca, dan bahwa pemahaman mereka tidak terganggu atau terhambat oleh kelancaran yang buruk.

BACA JUGA:Dahsyatnya Menyambung Silaturrahim

Jadi, fonik merupakan bagian dai proses membaca, namun bukan keseluruhannya.

Manfaat dari metode fonik yaitu: dengan dikuasai kaitan huruf antara huruf dan bunyi, anak dapat membaca kata-kata baru sendiri, anak lebih aktif menyimak, dapat membangkitkan minat membaca anak, anak dapat membaca kata-kata dengan lancar.

Tahap membaca menggunakan metode fonik terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap merah yaitu membaca dengan suku kata terbuka seperti mata, mama, papa, meja, dan sebagainya.

Tahap biru yaitu membaca kata yang mengandung suku kata tertutup seperti mo-tor, ka-sur, jen-dela, si-sir, kun-ci dan sebagainya.

BACA JUGA:Indonesia Darurat Kekerasan Anak dan Remaja

Pengenalan huruf pada anak usia dini penting diterapkan karena sebagai dasar anak untuk mengembangkan kemampuan membaca.

Pada saat anak mampu menjawab kosakata dengan benar, guru memberikan anak reward bisa berupa permen atau pujian pada anak, agar anak lebih semangat dalam mempelajari Bahasa Inggris.

Jika anak belum benar dalam menebak kosakata tersebut, janganlah guru memarahi dan menjudge anak, karena hal itu akan merusak fikiran anak.

Guru harus selalu memberikan semangat pada anak agar anak mampu belajar kedepannya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: