Indonesia Darurat Kekerasan Anak dan Remaja

Indonesia Darurat Kekerasan Anak dan Remaja

Ike Suharjo. FOTO:DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

DALAM beberapa pekan terakhir, kasus kekerasan terhadap anak dan remaja kembali menjadi perbincangan di masyarakat, kekerasan yang terjadi pada anak dan remaja sangat beragam, mulai dari kekerasan verbal, kekerasan fisik hingga kekerasan seksual. 

Kekerasan tersebut dapat menimbulkan trauma, luka fisik hingga menyebabkan kematian  selain itu, yang lebih mengkhawatirkan adalah kasus kekerasan sebagian besar terjadi di institusi pendidikan dan keluarga.

Kasus kekerasan yang terjadi pada anak dan remaja seringkali dilakukan oleh oknum guru, orang tua hingga teman sebaya, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu dimana seorang anak pejabat pajak melakukan penganiayaan sadis terhadap anak di bawah umur yang mengakibatkan korban kritis.

Remaja berusia 20 tahun itu dengan sadar melakukan penganiayaan meskipun korban sudah tidak sadarkan diri.

BACA JUGA:Berantas Bullying, Mental Anak Bangsa Terjamin

Penganiayaan tersebut menambah daftar hitam kasus kekerasan terhadap anak dan remaja, dimana kasus kekerasan anak dan remaja selalu meningkat setiap tahunnya. 

Berbagai kasus kekerasan baik penganiayaan, pembunuhan bahkan pembulian terhadap anak dan remaja Indonesia merupakan permasalahan yang amat serius untuk ditanggapi. 

Pemerintah terkait harus membuat aturan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan remaja serta segera memberi solusi penanganan terhadap kasus kekerasan tersebut. 

Namun, bukan hanya pemerintah yang harus bersinergi memberantas kasus kekerasan  tetapi, semua pihak harus andil akan kasus ini agar kebijakan yang dikeluarkan dapat mengatasi akar permasalahannya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Literasi Melalui Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca di Muara Enim

Perindo merupakan parpol yang sensitifias akan kasus perempuan dan anak, telah memiliki beberapa misi untuk memperhatikan hal tersebut.

Pertama, Perindo telah meminta pemerintah pusat serta pemerintah daerah untuk mencari akar permasalahan ini serta serius menyelesaikan kasus kekerasan anak dan remaja agar mendapatkan solusi yang paling efektif, sehingga tindakan kekerasan remaja akan menurun dan kemudian tidak terjadi lagi.

Kedua, Perindo meminta pihak kepolisian juga mengawasi sosial media sebab perkembangan media sosial yang terus maju juga menjadi pemicu berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan remaja. 

Ketiga, menekankan pentingnya peran keluarga agar anak tidak melakukan kekerasan sebab, keluarga merupakan tempat pendidikan paling utama bagi seorang anak karena dari sanalah bisa mengembangkan kepribadian serta karakter anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: