Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini

Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini

Nurkhilaliyah Suwandi. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA:Taiwan Belum Bisa Gabung WHO, Tapi Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia

Misalkan apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past tense.

Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan.

Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihafal, maka anak akan kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis.

Seperti ketika berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan seterusnya. Mungkin nanti tanpa kita sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa Inggris. 

BACA JUGA:Komunikasi dalam Bingkai Disrupsi di Era Digital

Berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa Inggris anak usia dini, antara lain:

a. Metode TPR (Total Physical Response Method) Metode ini dikembangkan oleh James Asher, seorang professor psikolog Universitas Negeri San Jose California.

Metode ini adalah metode yang sesuai untuk mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini dimana pembelajarannya lebih mengutamakan kegitan langsung yang berhubungandengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement).

Dalam metode ini, Asher mengatakan bahwa semakin sering atau semakin intensif memori seseorang diberikan stimulasi maka semakin kuat asosiasi memori berhubungan dan semakin mudah untuk mengingat (recalling).

BACA JUGA:Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Kegiatan mengingat ini dilakukan secara verbal dengan aktivitas gerak (motor activiy). 

Asher juga menyimpulkan bahwa peran factor emosi sangat efektif dalam pembelajaran bahasa anak, artinya belajar bahasa dengan melibatkan permainan dengan bergerak yang dikombinasikan dengan bernyanyi atau bercerita akan dapat mengurangi tekanan belajar bahasa seseorang.

Dia percaya bahwa dengan keceriaan dalam diri anak (positive mood) akan memberikan dampak yang baik bagi belajar bahasa anak.

Contoh pembelajaran dari metode ini adalah ketika mengenalkan kata stand up (berdiri) semua anak ikut berdiri sambil mendengarkan (listening) kata stand up dan mengucapkan (speak) kata stand up tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: