Nikmat Copi, dari Usaha Rumahan Kini Masuk Supermarket
Pemilik usaha Nikmat Copi, Fitri Adi sedang santai di ruang kantor usaha kopi bubuk miliknya. Dengan ketekunan, usaha kopi yang dibangun dari rumahan ini, kini sudah masuk supermarket dibeberapa Mall di Palembang dan pemasaran sudah kebeberapa provinsi di--
ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM---Minggu (18/6), Fitri Adi dan isterinya, Rindawati Sihotang SH sedang duduk santai di ruang keluarga rumah mereka di Jl HTI Perumahan Azzuri, Desa Muara Lawai, Kecamatan Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Rumah yang mereka tempati sekaligus tempat usaha kopi bubuk yang mereka berinama “Nikmat Copi”. Kedatangan saya disambut dengan ramah oleh keduanya. Kami memang sudah janjian untuk wawancara di siang itu.
Tak lama, saya kemudian diajak untuk ngobrol ke salah satu ruang disamping rumah yang ia jadikan sebagai kantor.
Ruang tersebut hanya berukuran sekitar 2x3 meter. Ada sebuah meja dan kursi, sebuah rak kayu yang memajang berbagai jenis kopi.
BACA JUGA:Gajah Saja Ada Rezekinya. Masak Kamu Khawatir, Ini 8 Rezeki yang Allah Sudah Jamin
Kemudian ada meja kecil yang di atasnya tersusun berbagai jenis biji kopi mulai dari biji kopi robusta, arabica, kopi lanang, kopi luwak musang dan biji kopi jenis lain.
Selain itu, ada juga mesin mini untuk menggiling biji kopi yang bisa digunakan kalau ingin membuat kopi.
Di dinding ruang kantor itu, terlihat beberapa foto mereka berdua sedang berfoto dengan Pj Bupati Muara Enim, mulai dari Nasrun Umar dan Kurniawan. Kemudian juga ada foto bersama Gubernur Sumsel Herman Deru dalam berbagai kegiatan promosi “Nikmat Copi” yang mereka ikuti.
Selain itu, ada juga panjangan berbagai macam sertifikat dan piagam, seperti sertifikat halal dari MUI. Serta berbagai macam sertifikat pelatihan tentang kopi yang kedunya ikuti baik di Kabupaten Muara Enim maupun pelatihan tingkat Sumsel.
BACA JUGA:Hidup Ini Pilihan, 4 Golongan Manusia Menurut Imam Al Ghazali. Kamu Golongan Mana?
“Bisnis kopi ini kita rintis sejak 2020, saat itu masih pandemi covid. Alhamdulillah, sudah jalan tiga tahun. Dari bisnis yang kami bangun dari rumahan, sekarang sudah bisa masuk Supermarket di beberapa Mall di Palembang,” tutur Fitri Adi memulai pembicaraan.
Fitri Adi menceritakan awal membangun bisnis kopi, ia bersama isterinya harus berhenti bekerja. Ia keluar dari di salah satu perusahaan tambang batubara di Tanjung Enim.
Begitu juga dengan isterinya, terpaksa harus berhenti dari tenaga honorer di Dinas Kesehatan. Keputusan itu diambil, agar mereka berdua bisa fokus membangun usaha ini.
Terlebih lagi, mereka harus membangun kepercayaan masyarakat, bagaimana “Nikmat Copi” bisa senangi. Sebab, di Muara Enim sudah banyak usaha kopi lain yang sudah lebih dahulu ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: