Hidup Ini Pilihan, 4 Golongan Manusia Menurut Imam Al Ghazali. Kamu Golongan Mana?

Hidup Ini Pilihan, 4 Golongan Manusia Menurut Imam Al Ghazali. Kamu Golongan Mana?

--

ENIMEKSPRES.CO.ID,--Hidup ini adalah sebuah pilihan, mau senang, bahagia atau susah kita sendiri yang menentukan. Termasuk pilihan ke surga atau neraka.

Allah SWT, Tuha yang Maha Esa tidak mencampuri pilihan hidup manusia.

Semuanya terserah manusia mau bagaimana. Mau bahagia sudah ada tuntunannya dan larangannya, mau sengsara juga itu juga pilihan manusia.

Nanti akan tetap ada konsekuensi atas pilihan hidup masing-masing. Hidup dijalan yang benar ganjarannya surga. Hidup lupa akhirat, cinta dunia balasannya neraka.

BACA JUGA:Ditetapkan Tersangka oleh Kejati Sumsel, Mantan Bos PT Bukit Asam Ditahan 20 Hari ke Depan

Seorang ulama sufi, ahli filsafat Islam, Imam Al Ghazali membagi manusia ke dalam empat macam golongan.

Pertama, golong orang yang Saidun Fiddunya Wasaidun Fil Akhiroh yaitu orang yang bahagia di dunia, tapi akan sengsara diakhirat. 

Bagaimana ciri golongan ini, adalah orang yang hidup dengan bergelimangan harta dan tidak kekurangan sesuatu apapun.

Memiliki rumah bertingkat, mobil mengkilat, harta berlipat-lipat, kebun yang luas, usaha yang banyak. Ia hanya mengejar dunia, tapi lupa akan kehidupan akhirat.

BACA JUGA:Info Penting! Yuk Kenali 3 Komponen Utama Kaki-kaki Mobil Berikut Fungsinya

Hidupnya hanya bergelimang harga dan foya-foya, tapi ia lupa beribadah kepada Allah SWT, lupa untuk bersedekah, lupa untuk membantu orang lain. Lupa untuk naik haji, lupa untuk menyantuni anak yatim dan hidupnya zholim dengan orang lain.

Maka manusia golongan yang ini hanya hidup bahagia di dunia, namun akan sengsara diakhirat. Contohnya sudah banyak seperti Firaun, Korun dan lain sebagainya.

Kedua, golongan orang Saqiyun Fiddunya Wasaidun Fil Akhiroh (Orang yang hidup di dunia hanya biasa-biasa saja, tapi akan bahagia diakhirat). Bagaimana contohnya, mungkin dalam hidup di dunia orang seperti golongan ini kehidupannya biasa-biasa saja, penuh dengan keterbatasan.

Hidupnya mungkin hanya di rumah kontrakan, atau rumahnya hanya dipinggir sawah. Harta yang berlimpah ia tidak punya. Tapi, walaupun hidup dengan apa adanya, golongan manusia ini tetap tidak lupa untuk beribah kepada Allah SWT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: