Belum Jalan Pakai Batu Bara, Ternyata PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sudah Merancang Gunakan Biomassa

Belum Jalan Pakai Batu Bara, Ternyata PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sudah Merancang Gunakan Biomassa

Ternyata PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merancang menggunakan Biomassa. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Itulah kenyataan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.

Setelah melewati masa selama 27 tahun, PLTU berbahan bakar batu bara ini tengah bersiap menerangi satu pulau, yaitu Pulau Sumatera pada September 2023. 

BACA JUGA:Adanya PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Herman Deru Kian Optimis Sumsel Jadi Lumbung Energi Nasional

BACA JUGA:Aji Malik, Pemuda Sukses Berkat Beasiswa PT Bukit Asam Ternyata Alumni SMK Bina Mulya, Begini Komentar Sekolah

Tahun 1996 itu muncul ide, bahwa PT Bukit Asam ingin mengembangkan sayap bisnis ke bidang lain.

Paling memungkinkan adalah usaha di bidang energI dan yang paling potensi ialah pembangkit listrik, karena internal PT Bukit Asam memiliki cadangan batu bara melimpah.

Waktu pun berlalu, kemudian pada tahun 2006 arah untuk menseriusi muncul lagi dan dibuktikan dengan penjajakan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kenapa PLN? Karena PLN lah nanti yang akan membeli aliran listrik jika saatnya usaha pembakit sudah jadi.

Berikut pada tahun 2015, PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) menandatangani MoU US$ 1,2 miliar bersama The Export Import Bank of China.

BACA JUGA:CATAT! Ini Perjalanan Panjang Sejarah Dibangunnya PLTU Mulut Tambang Sumsel 8

BACA JUGA:Libatkan Gen Z dan Milenial, PT Bukit Asam Masifkan Gerakan Tanjung Enim Kota Wisata

Persiapan pun makin serius, pada Februari 2018 melengkapi berkas financial.

Tapi sebelum itu, atau tepatnya Oktober Oktober 2017, amandemen power purchase agreement.

Salah satu poin pentingnya adalah merubah arah aliran listrik dari semula untuk memasok kebutuhan listrik di Pulau Jawa dialihkan menjadi untuk menerangi Pulau Sumatera.

Pada tahun 2017 itu muncul desakan dari berbagai berbagai pihak agar segera proses pembangunan, sehingga mimpi itu bisa menjadi kenyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: