Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0

Hidayah Dwi Nur. A. Foto : DOK PRIBADI FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

Sedangkan learning adalah proses belajar bahasa melalui pemahaman unsur-unsur bahasa yang kemudian digunakan untuk berkomunikasi.

BACA JUGA:Ilmu Pendidikan dan Isu-isu Kritis Bahasa Inggris AUD

Kesimpulan

Dari pembahasan dalam opini ini, kesimpulan penulis adalah sebagai berikut:

1) Perlu adanya teori dan pendekatan yang efektif untuk diaplikasikan dalam mempelajari bahasa Inggris. Ada tiga teori yaitu teori tingkah laku, teori kognitif, dan teori penyerapan bahasa secara alami.

2) Ternyata ada berbagai macam cara agar bisa mempelajari cara bicara (speaking) diantaranya yaitu memperbanyak kosa kata, membaca dengan suara keras, mengenal tata bahasa Inggris sederhana, membaca tulisan bahasa Inggris, melakukan percakapan dengan bahasa Inggris, mendengarkan lagu bahasa Inggris, menonton film bahasa Inggris, dan senang dengan bahasa Inggris.

BACA JUGA:Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris dengan Keterampilan Mendengarkan

3) Dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa, guru dapat menggunakan metode role play dan media berupa cerita gambar.

Role play dianggap tidak hanya efektif tapi juga menyenangkan dan memberi motivasi dalam memperluas aspek kebahasaan siswa.

Siswa yang sedikit pendiam atau sering ragu dalam menyatakan pendapat mereka dalam diskusi kelas, akan lebih berani dalam mengekspresikan diri mereka karena mereka mempresentasikan orang lain dalam percakapan tersebut.

Mereka bermain peran, tidak berbicara atas diri mereka sendiri.

BACA JUGA:Pengenalan Aspek Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini Melalui Nyanyian

Sehingga mereka tidak terbebani dengan kesalahan yang mungkin akan mereka buat selama kegiatan role play.

Sedangkan media cerita bergambar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa karena melalui gambar-gambar yang mengandung urutan kronologis akan mampu mengembangkan imajnasi siswa untuk menyusun kalimat mereka sendiri dalam menceritakan kisah yang terkandung dalam susunan gambar tersebut.

Tentu saja metode role play dan media cerita bergambar tidak selalu dapat digunakan bersamaan, tapi mereka dapat digunakan secara bergantian sesuai dengan tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa dalam kelas, yang guru mereka pasti lebih mengetahui sifat-sifat atau kondisi siswa dalam kelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: