Penggunaan Metode Read Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Penggunaan Metode Read Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Nabilla Anatasya Fortuna. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

Read aloud adalah sebuah pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat anak salah satunya adalah minat baca.

Oleh karena itu dalam mengajarkan keterampilan –keterampilan read aloud (membaca nyaring) guru perlu memahami proses komunikasi dua arah.

Namun itu tidak membuat penggunaan metode read aloud menjadi kurang menarik namun sebaliknya, penggunaan metode read aloud dapat membuat guru dan murid meningkatkan minat dan kemampuan bahasa dengan lebih baik.

BACA JUGA:Komunikasi dalam Bingkai Disrupsi di Era Digital

Menurut Farida Rahim (2005: 28) pada bukunya Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar menjelaskan minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seeseorang untuk membaca.

Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaan untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri.

Menumbuhkan minat membaca pada anak jauh lebih penting daripada anak dapat cepat membaca.

Adanya minat baca dari dalam diri seorang anak dapat ditandai ketika anak tersebut mengungkapkan kegemarannya dan cenderung lebih tertarik serta menyukai kegiatan membaca, anak akan mencurahkan perhatian yang lebih besar terhadap kegemarannya tersebut.

BACA JUGA:Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Ketika anak-anak sering mendengarkan cerita yang dibacakan dengan suara keras, mereka terbiasa dengan berbagai intonasi, ritme, dan irama bahasa.

Ini membantu mereka memahami informasi lisan dengan lebih baik.

Mereka menjadi terlatih untuk menangkap makna, membedakan poin-poin penting, dan mengikuti cerita.

Dengan membaca nyaring (read aloud) membantu anak meningkatkan fokus dan kosentrasi pada cerita yang didengar.

Membaca nyaring juga sering kali diiringi dengan intonasi, ekspresi, dan gestur yang membantu anak menafsirkan makna cerita.

BACA JUGA:Pengaruh Positif Interaksi Anak Usia Dini dengan Teknologi Terhadap Perkembangan Kognitif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: