Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Beberkan Keberhasilan Tangani Kemiskinan Ekstrem di Bumi Sriwijaya

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Beberkan Keberhasilan Tangani Kemiskinan Ekstrem di Bumi Sriwijaya

Gubernur Sumsel Agus Fatoni membeberkan keberhasilan dalam menangani kemiskinan ekstrem di Bumi Sriwijaya. Foto : Istimewa--

JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni membeberkan keberhasilan dalam menangani kemiskinan ekstrem di Bumi Sriwijaya.

Fatoni menyebut bahwa telah terjadi penurunan kemiskinan di Provinsi Sumsel.

"Kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumsel pada Maret 2023 turun menjadi 1,29 persen," kata Fatoni dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah di Kantor Itjen Kemendagri Jakarta, belum lama ini.

Disebut Fatoni, angka tersebut lebih rendah 1,90 persen jika dibandingkan pada September 2022 sebesar 3,19 persen atau sebanyak 279 ribu jiwa.

BACA JUGA:4 Provinsi di Pulau Sumatera dengan Angka Kemiskinan Tertinggi, Bahkan Masuk Provinsi Termiskin di Indonesia

Hal inilah yang menjadikan penurunan kemiskinan ekstrem tercepat di Pulau Sumatera.

“Untuk mencapai prestasi tersebut tentunya berbagai upaya telah dilakukan," bebernya.

Di antaranya, peningkatan kesehatan pangan dan gizi keluarga melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan dan Gerakan Pangan Murah.

Fatoni menjelaskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini berupa pemberian bibit tumbuhan pangan, seperti cabai dan bawang merah ke masyarakat, sekolah-sekolah, bahkan kantor-kantor.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dipuji Kemendagri, Dinilai Berhasil Kendalikan Inflasi dan Angka Kemiskinan

Pemberian bibit tersebut juga diharapkan ditanam di lahan sekitar agar bisa memanen sendiri.

“Kemudian terkait Gerakan Pangan Murah dilakukan melalui program Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel yang diadakan secara merata di 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis rutin tiap pekan," lanjut dia.

"Gerakan Pangan Murah ini juga bisa dilakukan oleh instansi vertikal lainnya guna membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga murah,” sambung Fatoni lagi.

Kemudian langkah lainnya adalah melaksanakan Universal Helath Coverage (UHC) per Maret 2024 sebesar 97,56 persen dan pembiayaan operasional pendidikan tahun 2024 senilai Rp718 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: