Mengenang G30S PKI: DN Aidit Sukses Rayu Presiden Soekarno Hembuskan Isu Nasakom

Mengenang G30S PKI: DN Aidit Sukses Rayu Presiden Soekarno Hembuskan Isu Nasakom

DN Aidit. Foto : Instagram @aidit_kun--

ENIMEKSPRES.CO.ID - Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) tahun 1965 menjadi peristiwa kelam bagi perjalanan sejarah Indonesia.

Sehingga setiap akan berakhir bulan September, rakyat Indonesia selalu diingatkan akan kejadian itu demi mengenang gugurnya 7 jenderal angkatan darat (AD) terbaik.

Peristiwa itu terjadi disinyalir sudah dirancang sejak lama oleh beberapa orang tokoh PKI, salah satunya DN Aidit.

Diolah enimekspres.co.id, nama asli DN Aidit yang dilahirkan pada 30 Juli 1932 di Pulau Belitung diketahui bernama Achmad Aidit.

BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu! 5 Kelemahan Sepeda Motor Listrik Ini Harus Jadi Pertimbangan Sebelum Dibeli

Ayahnya bernama Abdullah merupakan tokoh Islam yang mendirikan organisasi Nurul Islam, sedangkan ibunya bernama Mailan juga dari keluarga nigrat islami.

Tapi kemudian Achmad mengganti nama menjadi Dipa Nusantara (DN) Aidit dengan alasan untuk mengikuti nama sang idola yaitu Pangeran Diponogoro.

Dalam fakta sejarah membuktikan di sekitar tahun 1950-1960an, nama Indonesia bukan hanya menggema di dunia tapi juga disegani bahkan ditakuti banyak Negara barat.

Salah satu faktor hingga Indonesia ditakuti Negara barat itu lebih dikarenakan keberhasilan PKI menumbuhkembangkan paham komunis di Indonesia.

BACA JUGA:Tahan Hingga 2 Bulan! Ini Rahasia Menyimpan Jeruk Nipis dengan Benar Agar Tidak Kuning, Belum Banyak yang Tahu

Bukan hanya paham, PKI pun tumbuh berkembang pesat setelah sebelumnya pada tahun 1948 tidak berhasil melakukan pemberontakan di Madiun.

Kegagalan pemberontakan Madiun 48 itu rupanya dijadikan pemicu untuk PKI terus tumbuh dan berkembang hingga menjadi partai besar pada eranya.

Keberhasilan PKI menjelma menjadi partai besar itulah tidak terlepas dari sosok DN Aidit.

PKI besar dalam negeri dan paham komunis menjadi paham terbesar ketiga di dunia saat itu setelah paham komunis di RRC (Republik Rakyat China) dan di Uni Soviet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: