Soal Isu Pelecehan Brigadir J, Kabareskrim: Kecil Kemungkinannya itu

Soal Isu Pelecehan Brigadir J, Kabareskrim: Kecil Kemungkinannya itu

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. Foto : DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM--

ENIMEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sekarang banyak pihak menanyakan nasib istrinya, Putri Candrawathi. Posisi istri Ferdy Sambo saat pembunuhan Brigadir Yosua masih menjadi teka-teki.

Putri Candrawathi jadi sosok penting dalam pusaran kasus yang menyeret suaminya hingga dijerat pasal pembunuhan berencana.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman semua saksi. Termasuk istri Ferdy Sambo yang sejak awal disebutkan menjadi korban pelecehan.

”Termasuk saksi Ibu PC (Putri Candrawathi, red) ya,” ujarnya dalam jumpa pers, Selasa (9/8/2022) petang.

BACA JUGA: Kasus Tewasnya Brigadir J, Mahfud MD: Copot CCTV Ferdy Sambo Terancam Dipidana

Sementara itu, sangkaan pasal pembunuhan berencana terhadap Ferdy Sambo, Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto menyebut kecil kemungkinan adanya pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir Yosua terhadap Putri.

“Kalau (Pasal) 340 diterapkan, kecil kemungkinannya itu (pelecehan oleh Brigadir Yosua),” ujar Agus di Mabes Polri, kemarin petang.

Dari kesaksian Bharada E, sesaat setelah melihat Sambo menenteng senjata di dekat Brigadir Yosua yang telah tergeletak, hanya terlihat adanya Bripka RR dan asisten rumah tangga bernama Kuat. RR maupun Kuat telah menjadi tersangka. Belum diketahui di mana posisi Putri saat kejadian penembakan tersebut.

”Setelahnya Bharada E diperintah menembak oleh Irjen Sambo,” ujar sumber Jawa Pos dikutip Rabu (10/8/2022).

BACA JUGA: Ferdy Sambo Ditahan di Mako Brimob, Diduga Gegara Perkara Ini

Situasi itu juga telah diamini kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara, bahwa Bharada E mendapatkan perintah atasan untuk menembak. Sebenarnya peran Putri bisa diketahui bila motif dari pembunuhan terhadap Brigadir Yosua diketahui.

Ada dua kabar yang merebak selama ini terkait motif tersebut. Yang pertama diduga terhubung dengan laporan bahwa Putri menjadi korban pelecehan seksual. Kabar terbaru justru menyebut motif pembunuhan itu karena Putri meminta bantuan Brigadir Yosua untuk melaporkan sejumlah aktivitas suaminya.

Namun sayang, Kapolri masih belum mengungkap motif tersebut dalam jumpa pers Selasa (9/8/2022) petang.

”Motifnya belum ya, didalami dulu,” tuturnya.

BACA JUGA: Rumah Ferdy Sambo Didatangi Belasan Personel Brimob Bersenjata Lengkap

Sementara itu, Ketua Setara Institute Hendardi, mengatakan penanganan kasus yang dilakukan Polri sudah sangat maju. Bahkan telah mampu memutus spekulasi dan politisasi dalam kasus tersebut.

”Kan banyak isu di luar pembunuhan tersebut,” ucapnya.

Meski motif belum terungkap, lanjut Hendardi, progres penanganan kasus itu mampu mencegah potensi ketidakstabilan. Penegakan hukum, tutur dia, berjalan bukan hanya untuk menjaga citra.

”Tapi juga menunjukkan instrumen penegakan hukum untuk mendapatkan keadilan tetaplah berjalan,” terangnya. (jpc/sumeks.co/dnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co