Jembatan Muara Lawai Ambruk Sebabkan 1 Orang Luka Berat, 1 Luka Ringan, 2 Korban Selamat
Tidak kuat menopang beban, jembatan di ruas jalan nasional tepatnya di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel mengalami ambruk hingga menyebabkan beberapa korban luka. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
Dijelaskannya, untuk jembatan yang berdampingan itu saat ini sedang proses finishing pengerjaan lantai, masih harus menunggu pengaspalan.
Namun sementara ini sudah bisa dilalui kendaraan dengan beban yang disesuaikan.
BACA JUGA:Jalan Rusak Parah, Truk Angkutan Batu Bara Terguling di Tanjung Enim
BACA JUGA:Truk Angkutan Batu Bara Mogok di Muara Enim, Lalu Lintas Macet Hingga 5 Km
Jembatan yang ambruk tersebut merupakan jembatan Callender Hamilton harusnya tidak boleh melebihi 30 sampai 40 ton.
"Seperti yang teman-teman ketahui di lokasi tersebut telah menanggung kapasitas yang melebihi, dengan lebar jembatan hanya 6 meter itu sudah tidak memungkinkan truk bisa masuk secara bersamaan," ujarnya.
Sehingga terjadi tumpukan beban di bagian tengah jembatan, pihaknya setiap tahun selalu melakukan tindakan preventif terhadap jembatan tersebut.
Hanya saja, setiap jembatan memiliki kapasitas maksimum, jika dilalui dengan kapasitas yang over maka akan mengakibatkan hal demikian.
BACA JUGA:Kabur Usai Serempet Mobil Honda Brio, Truk Angkutan Batu Bara di Muara Enim Dibakar Massa
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Minta Perusahaan Batu Bara Peduli Hak Masyarakat
Terpisah, Nopan (32), sopir truk Mitsubishi Fuso warna orange nomor polisi BG 8625 EK milik PT TBP, mengatakan sebelum kejadian kendaraan yang ia kemudian melaju dari arah Muara Enim menuju Lahat.
Setiba di lokasi saat melewati jembatan, tepatnya di ujung jembatan (Antar Aspal-Jembatan, dari arah berlawanan datang 3 mobil truk Hino sarat muatan batu bata beriringan masuk jembatan sehingga menyebabkan jembatan ambruk.
"Aku tuh la nak sampai di ujung jembatan datang mobel angkutan batu bara sekali tigo masuk jembatan galo. Langsung ambruk jembatan, mobel aku langsung tepundur," jelasnya.
Pantauan di lapangan, ambruknya Jembatan Muara Lawai, menyebabkan penumpukan kendaraan angkutan batu bara di Batas Kota Muara Enim - Lahat dan Terminal Regional Muara Enim.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Khusus Angkutan Batu Bara di Muara Enim Ditarget Selesai dalam Waktu 5 Bulan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: