Warga Desa Gunung Megang Dalam Keluhkan Debu Tambang Batu Bara PT TBBE dan PT RMKO

Warga Desa Gunung Megang Dalam Keluhkan Debu Tambang Batu Bara PT TBBE dan PT RMKO

Warga mengeluhkan debu angkutan batu bara dan gangguan suara akibat aktivitas penambangan yang dilakukan oleh PT TBBE dan PT RMKO di Desa Gunung Megang Dalam, Kabupaten Muara Enim. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Belum lagi limbah disposal tersebut jika hujan akan mengalir ke Sungai Lengi sedang sungai tersebut merupakan bahan baku air bersih.

"Pihak terkait dipersilakan untuk mendokumentasikan langsung aliran air ke Sungai Lengi itu tercemar limbah disposal, sejauh ini belum ada kompensasi apapun, jangankan itu kami berkirim surat untuk penyiraman jalan masih belum digubris sampai saat ini," katanya.

BACA JUGA:Masyarakat Minta Oknum PT RMK Terlibat Jual Beli Aset Pemkab Muara Enim Juga Ditahan

BACA JUGA:Sungai Enim Diduga Tercemar Limbah Perusahaan, Pj Sekda: Jika Terbukti Tidak Ada Toleransi, Izin Dicabut

Pemerintah Desa sudah kerap berkirim surat, namun berdasarkan informasi yang ada, pihak Perusahaan belum memberikan tanggapan sama sekali.

Hal yang sama dikatakan Makmur Maryanto, masyarakat setempat, dugaan pencemaran disposal PT TBBE mencemari lahan kebun sawit milik Sawit Abdul Manan (64) warga Dusun I, Desa Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, belum ada niat baik Perusahaan untuk menyelesaikan kerugian yang sesuai dan layak.

Akhirnya permasalahan tersebut dilaporkan ke Pemerintah Pusat, Pemprov Sumsel dan Pemkab Muara Enim serta Balai Besar Perairan atas pencemaran disposal (timbunan tanah) milik PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang menyebabkan tanaman kelapa sawitnya banyak yang mati akibat limbah disposal dan terjadi pendangkalan aliran anak Sungai Benaki.

"Sudah beberapa kali pertemuan dengan Perusahaan yang fasilitasi pemerintah kecamatan, namun ganti rugi yang ditawarkan benar-benar tidak sesuai dan layak," tegas Makmur Maryanto yang merupakan kuasa Abdul Manan.

BACA JUGA:Manfaatkan Limbah Pabrik Jadi Pewarna Alami Batik

BACA JUGA:Masyarakat Minta Perusahaan Perbaiki Infrastruktur Jalan yang Rusak

"Kita sudah rugi banyak semenjak tercemar kebun sawitnya tidak bisa lagi di panen dan sudah kita laporkan kepemerintah pusat, daerah, dan balai besar," lanjutnya.

Terpisah, Public Relation Specialist, Caecilia Brahmana belum memberikan tanggapan terhadap konfirmasi terkait persoalan yang menimpa warga tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: