Camat dan Lurah di Muara Enim Diingatkan Tidak Terlibat Politik Praktis, Walaupun Dulu Bekas Pimpinan

Camat dan Lurah di Muara Enim Diingatkan Tidak Terlibat Politik Praktis, Walaupun Dulu Bekas Pimpinan

Deklarasi netralitas ASN di lingkungan Pemkab Muara Enim, bertempat di Ruang Rapat Pangripta Nusantara Bappeda Muara Enim. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pj Bupati Muara Enim H. Henky Putrawan, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Muara Enim, khususnya camat dan lurah, agar tidak terlibat politik praktis pada Pilkada 2024.

Hal itu ditegaskannya saat membuka Sosialisasi dan Deklarasi Netralitas ASN di Lingkungan Pemkab Muara Enim, bertempat di Ruang Rapat Pangripta Nusantara Bappeda Muara Enim, Jumat 30 Agustus 2024.

"Kita jaga netralitas, walaupun itu (Penjabat Sebelumnya) dulu bekas pimpinan kita atau teman kita," tegas Henky memulai arahannya.

Henky mengatakan, ASN Pemkab Muara Enim yang kurang lebih berjumlah 8.000 orang sangat berpengaruh dalam Pilkada mendatang.

BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Minta ASN Fokus Tingkatkan Kinerja dan Jaga Netralitas

BACA JUGA:Soal Pemilu 2024, Perangkat Desa Diminta Jaga Netralitas dan Kondusifitas

Ia mengibaratkan para Camat dan Lurah yang merupakan pimpinan di wilayah masing-masing.

"Selama ini memang ASN ini kita khususnya pengaruh dari Pak Camat dan Lurah ini sangat besar, sehingga di sinilah kita memohon netralitas," katanya.

Lebih lanjut Henky menuturkan, netralitas ASN merupakan salah satu aspek dalam menjaga integritas dan profesionalisme, mengingat tugas dan fungsinya sebagai pelaksana tugas Pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.

"ASN jangan sampai ikut terlibat dalam kegiatan politik yang bertentangan dengan peran sebagai abdi negara," ujar dia.

BACA JUGA:Pilkada Muara Enim 2024 Dikuti 4 Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati

BACA JUGA:Polres Muara Enim Gelar Apel Pasukan dan Simulasi Sispamkota Pengamanan Pilkada Serentak 2024

"Seluruh ASN di Kabupaten Muara Enim tidak menunjukkan keberpihakan pada politik praktis meskipun dalam kondisi situasi politik yang memanas," tuturnya.

Menurut Henky, netralitas bukan berarti tidak memilih pada Pilkada nanti, tetapi intinya tidak mengumpulkan atau mengajak massa untuk memihak kepada seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: