Musyawarah Mentok, PT KAI Tertibkan Bangunan Warga Desa Panang Jaya Muara Enim

Musyawarah Mentok, PT KAI Tertibkan Bangunan Warga Desa Panang Jaya Muara Enim

PT KAI Drive III Palembang melakukan penertiban dengan mengeksekusi bangunan yang berada di lahan aset PT KAI (Persero) milik Amri (62) warga Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, Sumsel. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Lantaran alotnya proses musyawarah dan berlarut-larut.

Akhirnya PT KAI Drive III Palembang terpaksa melakukan penertiban dengan mengeksekusi bangunan yang berada di lahan aset PT KAI (Persero).

Bangunan tersebut milik Amri (62) warga Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumsel yang berada di atas lahan Aset PT KAI (Persero).

Pasalnya, akibat masih adanya bangunan di lokasi pembangunan proyek flyover Bantaian Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, telah membuat progres pembangunan fly over menjadi terhambat dan molor.

BACA JUGA:Minta PT KAI Perhatikan Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat

Dari pengamatan dan informasi yang dihimpun di lapangan, Kamis 21 September 2023, proses eksekusi dengan menggunakan alat berat jenis exavator tersebut melibatkan semua intansi terkait dan mendapat pengawalan dari Kepolisian dan TNI.

Eksekusi dilakukan terhadap 4 bangunan milik Amri (62) yang terdiri dari 2 rumah, 1 bengkel motor, dan 1 kios.

Eksekusi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB tersebut pada umumnya berjalan lancar meski ada penolakan dari pemilik bangunan.

Namun setelah diberikan pengertian akhirnya proses eksekusi dapat dituntaskan sekitar pukul 11.30 WIB.

BACA JUGA:Antisipasi Kemacetan di Perlintasan Kereta Api, Polres Muara Enim Minta PT KAI Atur Ulang Jadwal Operasional

Sebelum dilakukan eksekusi tampak petugas keamanan dibantu petugas PT KAI mengeluarkan seluruh perabotan dan dimuat dalam mobil truk untuk diamankan supaya tidak hilang dan rusak.

Menurut Amri, bahwa ia merantau ke Sumatera tepatnya di Kabupaten Muara Enim pada tahun 1998, dan membeli tanah ini dari warga setempat.

Setelah itu, Amri beristri dengan warga setempat dan dikaruniai 4 orang anak.

Selama ini, ia berusaha mencari nafkah tanpa ada masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: