Ternyata Seperti Ini Persepsi Masyarakat Terhadap Legenda Si Pahit Lidah

Ternyata Seperti Ini Persepsi Masyarakat Terhadap Legenda Si Pahit Lidah

Legenda Si Pahit Lidah. Foto : Istimewa--

BACA JUGA:Oh Ternyata, di Gua Ini Tempat Pemandian Putri Raja

Puyang Serunting Sakti merupakan figur yang diyakini sebagai pemimpin yang telah meletakan pondasi dasar nilai budaya dan norma yang ada dalam tatanan kehidupan pada suku Semidang.

Masyarakat di Dusun Pelang Kenidai sangat menyakini bahwa kesaktian yang dimiliki Puyang Serunting Sakti merupakan simbol persatuan dari keturunannya yang ada saat ini dan juga menjadi alat kontrol sosial.

Mereka yakin hingga saat ini kekuatan Serunting Sakti masih tetap ada dan melindungi dusun mereka.

Salah satu peninggalan Serunting Sakti berupa sebilah keris yang dikenal keturunannya dengan nama Tata Renggane.

BACA JUGA:Gua di Sumsel Ini Memiliki Panorama yang Indah, Menjadi Pilihan Wisatawan Ketika Libur Panjang

Keris inilah yang menjadi pemersatu keturunan suku Semidang dimanapun berada.

Pelanggaran norma dan nilai-nilai adat yang terjadi di Dusun Pelang Kenidai, ditandai dengan munculnya peristiwa aneh dan pada keris Tata Renggane menjadi kotor.

Keturunan dari Serunting Sakti mengalami peristiwa didatangi oleh roh puyang mereka melalui mimpi. 

Apabila tanda-tanda itu telah muncul, Juray Tuwe sebagai keturunan langsung (anak laki-laki pertama berdasarkan patrilineal) dari Serunting Sakti mencari tahu apa yang terjadi di masyarakat.

BACA JUGA:Cuma 37 Menit dari Kota, Hutan Larangan Jadi Daya Tarik Wisata Budaya Pagaralam

Biasanya jika permasalahan ini muncul, masyarakat jika ditanya tidak berani berbohong karena takut dan khawatir akan kutukan Serunting Sakti.

Bila ada masyarakat yang telah melakukan pelanggaran tersebut, maka sesegera mungkin dilaksanakan upacara membasuh pesake (menyuci keris).

Selain keris, warisan yang memperkuat hubungan antara masyarakat Pelang Kenidai dengan Puyang Serunting Sakti adalah Makam Puyang Serunting Sakti dan Batu Tapak Kaki Puyang Serunting Sakti.

Masyarakat Pelang Kenidai hingga saat ini masih menjaga dan memelihara makam yang menjadi pusara dari puyang mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: