Kisah Legenda Candi Bumi Ayu

Kisah Legenda Candi Bumi Ayu

Tampak sisa-sisa bangunan Candi Bumi Ayu peninggalan Sejarah di Sumatera Selatan. Foto : DOK--

BACA JUGA:3 Dampak Psikologis dan Kesehatan Korban Pemerkosaan, Nomor Terakhir Paling Fatal

Meskipun perkataan Putri Ayu adalah benar. Ia hanya bujang miskin, ah sakit sekali hatinya.

“Tapi Putri Ayu! Hanya dia yang cakap menari dan cocok dengan tuan Putri,” ujar seorang gadis menyela.

“Huu, siapa sudi! akupun tak hendak menari dengan kalian. Sangat memalukan, seorang putri tunggal adipati menari dengan bujang dusun!,” ujar Putri Ayu membuang muka.

Merah padam wajah bujang gadis menahan marah.

BACA JUGA:RL2 Muara Enim Sumatera Selatan Daerah Peternakan dan Perikanan Juga Lho

Sungguh tak pantas rasanya seorang anak adipati yang terhormat berkata seburuk itu.

“Aku akan menari sendiri. Tidak akan pernah aku menari dengan kalian. Jangan mimpi bisa menari dengan putri ayu,” tegasnya.

Putri ayu melangkah pergi dengan angkuh.

Ia pergi tanpa menoleh para bujang gadis yang menahan marah.

BACA JUGA:Soal Tuntutan 7 Bulan Penjara Terdakwa Pemerkosaan, Kejagung Perintahkan JPU Kejari Lahat untuk Banding

“Keterlaluan sekali dia! Mentang-mentang anak seorang adipati, dia pikir kita tidak mampu seperti dia. Lihat saja!,” ujar seorang bujang mengerutuh.

Terdengar bisik bisik, semuanya saling mengomel.

“Tenang, kawan-kawan! Putri ayu perlu diberi pelajaran, agar ia mampu menghargai orang lain”.

Semua terdiam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: