ENIMEKSPRES.CO.ID - Petani mandiri banyak kewalahan mengatasi sawit yang baru ditanam agar tidak dimakan hama tikus tanah.
Ya, serangan tikus tanah yang senang memakan pangkal batang sawit yang masih muda dan baru ditanam sangat meresahkan.
Pastinya, sawit yang baru ditanaman atau bibit tersebut akan mati. Dengan begitu, risiko yang harus dihadapi petani adalah dengan menanam ulang.
Jika itu terus-terusan terjadi, maka sudah barang tentu kerugian dari sisi materi karena harus membeli bibit lagi.
BACA JUGA:6 Provinsi di Pulau Sumatera dengan Perkebunan Sawit Terluas
BACA JUGA:7 Provinsi dengan Perkebunan Sawit Terluas, Sumsel Termasuk?
Problem ini menjadi momok menakutkan bagi setiap petani sawit.
Hama tikus tanah akan selalu ada dan mengintai setiap bibit sawit hingga usia tanam mencapai 6 bulan hingga 1 tahun.
Dilansir enimekspres.co.id dari berbagai sumber dan pengalaman reporter sendiri, ada dua cara paling efektif mengatasi sawit yang baru ditanam agar tidak dimakan hama tikus tanah.
BACA JUGA:5 Negara Penghasil Sawit Terbesar di Dunia, Indonesia Termasuk?
BACA JUGA:Banyuasin Jadi Kabupaten Penghasil Sawit Terbesar di Sumatera Selatan
Pertama, memasang pagar seng.
Setiap bibit yang baru ditanam dipasang pagar seng dengan ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah.
Tidak perlu seng bagus, cukup cari yang bekas lalu dipotong-potong.
Meski memerlukan agak banyak seng potonga, tapi cara ini dinilai sangat efektif, karena hama tikus tanah dipastikan tidak akan bisa menembus balutan seng.