Diberitakan sebelumnya, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 mampu menyerap 5 juta ton batu bara PTBA.
Itu disampaikan Direktur Utama PT Bukit Asam, Arsal Ismail dalam keterangan resminya dikutip enimekspres.co.id dari laman resmi ptba.co.id.
Apalagi ke depan, kata Arsal, PTBA menargetkan produksi sebanyak 41,0 juta ton dari sebelumnya hanya 37,1 juta ton.
BACA JUGA:Mana Alumni SMA Sederajat? Ini Ada Beasiswa BPI dari Kemendikbud Ristek
BACA JUGA:Berapa Umumnya IQ Orang Indonesia?
Begitu juga dengan target penjualan, dari 31,7 juta ton akan ditingkatkan menjadi 41,2 juta ton.
Diketahui, proyek pembangkit strategis nasional ini juga dikenal dengan nama PLTU Tanjung Lalang.
Pembangunan fisiknya dilakukan oleh PT Huadian Bukit Asam Power hasil kerja sama strategis antara PT Bukit Asam Tbk dengan China Huadian Hongkong Company Ltd.
Dikatakan, PLTU Sumsel 8 merupakan kebanggaan karena bagian dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dengan menggunakan teknologi super critical yang ramah lingkungan.
BACA JUGA:Adik-adik Alumni SMA Sederajat Merapat, Ini Ada 2000 Beasiswa Sawit dari Kementerian Pertanian
BACA JUGA:Fly Over Sekip Ujung Palembang Kedepankan Seni dan Budaya Lokal
Selain itu, proyek ini juga menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
Dikatakan Arsal, termasuk bangga karena teknologi FGD ini bisa mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang mesin pembangkit listrik yang berberbahan bakar utamanya batu bara. (*)