Boy Kelana Soebroto Terpilih Aklamasi Pimpin Perhumas Periode 2024-2027

Boy Kelana Soebroto Terpilih Aklamasi Pimpin Perhumas Periode 2024-2027

Musyarawah Nasional (Munas) Perhumas menetapkan kembali Boy Kelana Soebroto IAPR sebagai Ketua Umum Perhumas untuk masa bakti 2024-2027. Foto : Istimewa--

BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

“Kebutuhan akan pengetahuan yang komprehensif, pemahaman lintas budaya, dan solusi inovatif menjadi sangat penting.  Kita harus tetap berpedoman pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas, serta selalu memperhatikan implikasi etis dari pekerjaan kita,” kata Boy saat membuka acara World Public Relations Forum 2024 hari pertama, Selasa 19 November 2024 di Nusa Dua, Bali.

Mengangkat tema "Purposeful Influence for the Common Good," WPRF 2024 bertujuan untuk merespons tantangan dan peluang dalam industri kehumasan global dengan mendorong dialog mengenai inovasi, etika, serta peran strategis PR dalam masyarakat dan organisasi.

World Public Relations Forum tahun ini dihadiri oleh 1.400 peserta dari dalam dan luar negeri.

Total ada 22 negara yang mengirimkan perwakilannya ke WPRF tahun ini.

BACA JUGA:Dorong Pengembangan Penyandang Disabilitas, BRI Peduli Salurkan Beasiswa dan Sarana Prasarana kepada YPAC

Boy menambahkan, World Public Relations Forum 2024  bukan hanya tonggak sejarah bagi Perhumas dan Indonesia, namun juga merupakan momen penting bagi komunitas humas global.

“Kami diingatkan kembali akan peran humas yang terus berkembang dalam membentuk narasi global, memupuk pemahaman, dan membangun kepercayaan lintas batas,” jelas Boy.

Menurut Boy, praktisi komunikasi dan humas harus terus mengeksplorasi tren, inovasi, dan praktik terbaik dalam hubungan masyarakat.

Karena, tujuan bersama adalah menggunakan kekuatan komunikasi untuk mendorong perubahan positif.

BACA JUGA:Berantas Judi Online, LPSK Siap Jaga Kerahasiaan Saksi

“Apakah kita mengatasi tantangan misinformasi, menjembatani kesenjangan budaya, atau memajukan kebaikan sosial, tanggung jawab kita bersama sudah jelas: mempengaruhi dengan tujuan, berkomunikasi dengan integritas, dan bertindak dengan tanggung jawab,” jelas Boy.

Sementara, President & CEO Global Alliance for Public Relations and Communication Management Justin Green mengungkapkan, media sosial telah mendemokratisasi arus informasi sehingga sulit untuk membedakan fakta dan fiksi.

Karena itu, Global Alliance telah membentuk dewan akademik, membuat penelitian serta menetapkan standar professional dan juga mengakreditasi organisasi dan universitas internasional.

“Tahun ini, kami merilis penelitian besar., proyek-proyek termasuk edisi 2024 Approach to the Future, PR Communications. Kami telah mendukung anggota kami dengan program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan gratis senilai jutaan euro, meluncurkan universitas humas dan kepemimpinan pertama, yang pertama dalam sejarah, universitas humas dan kepemimpinan pertama di dunia, melalui kerja sama dengan NIPR, Institut Hubungan Masyarakat Nigeria,” jelas Green.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: