Pj Gubernur Pimpin Rakor Sekretariat Bersama Bahas Upaya Penurunan Kemiskinan dan Inflasi di Sumsel
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Sekretariat bersama pengembangan ekonomi dan keuangan daerah, dengan pokok bahasan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) terkait penurunan kemiskinan dan pengendalian inflasi di Sumsel.--
Wahyu berharap pimpinan daerah memberikan imbauan untuk sama-sama mensukseskan Susenas, baik dari sisi petugas maupun bagaimana penerimaan para responden agar proses penelitiannya bisa berjalan dengan lancar.
Dan utamanya bisa memberikan segala informasi yang ditanyakan oleh petugas dengan nyaman tanpa ada intervensi apapun.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Pimpin Rapat Terkait Strategi Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan
BACA JUGA:Pj Gubernur Komitmen Tekan Kemiskinan di Sumsel
“Alhamdulillah, kegiatan updating sudah kita lakukan dan Insya Allah nanti pada tanggal 20 September ini petugas kami akan melakukan pendataan sampel terhadap rumah tangga-rumah tangga yang terpilih berdasarkan proses updating yang kemarin, dan untuk jumlah sampel yang akan kita data itu sebanyak 2.450 rumah tangga tersebar di 17 kabupaten/ kota,” tuturnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Ricky Perdana Gozali, melaporkan tentang pengendalian inflasi dan penurunan kemiskinan di Sumsel.
Pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sumsel sebesar 1,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,91.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu tertinggi kelompok makanan, minuman dan tembakau.
BACA JUGA:Pengembangan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan di Sumsel, Ini Strateginya
BACA JUGA:Sumsel Jadi Daerah yang Berhasil Turunkan Stunting dan Kemiskinan Ektrem Tercepat di Pulau Sumatera
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu tertinggi pada kelompok pakaian dan alas kaki.
Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Sumsel pada Agustus 2024 sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,16 persen.
“Selama tiga bulan terakhir di Sumsel mencatat deflasi berturut-turut. Jadi sepanjang 2024, deflasi terjadi pada bulan Januari, Juni, Juli, dan Agustus," ujarnya.
Dia menjelaskan, beberapa komoditas yang menyumbang inflasi cukup tinggi di Sumsel yaitu komoditas bawang merah, daging ayam ras, jeruk, telur ayam ras, dan cabai rawit.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dipuji Kemendagri, Dinilai Berhasil Kendalikan Inflasi dan Angka Kemiskinan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: