Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

PT Bukit Asam turut mendukung pengembangan songket melalui Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket yang menghasilkan kerajinan Songket Behembang Lingge khas Tanjung Enim. Foto : Humas PT Bukit Asam --

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Hari Songket Nasional dirayakan setiap tanggal 7 September, PT Bukit Asam turut mendukung pengembangan songket melalui Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket yang menghasilkan kerajinan Songket Behembang Lingge khas Tanjung Enim.

Songket hasil karya para ibu rumah tangga yang tergabung dalam SIBA Songket kini menjadi produk ramah lingkungan.

Mereka melakukan inovasi dalam proses produksi songket, yaitu mengganti benang pewarnaan sintetis dengan pewarnaan bahan alami.

Ketua SIBA Songket, Yenni Puspitasari, menuturkan bahwa benang pewarnaan yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami.

BACA JUGA:Lestarikan Kerajinan Songket, Pemkab Muara Enim Gelar Pelatihan Mencukit

BACA JUGA:Mengenal Kain Songket Lepus yang Berasal dari Palembang Provinsi Sumsel, Kini jadi Warisan Budaya

Seperti kunyit, daun jambu biji, secang, pinang, dan sebagainya.

Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Berkat penggunaan pewarnaan alami tersebut, nilai jual Songket Behembang Lingge jadi meningkat.

Pendapatan para pengrajin pun bertambah.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat 6 Jenis Motif Songket Asal Palembang Provinsi Sumsel

BACA JUGA:Pameran Kriyanusa 2022, Muara Enim Kenalkan Songket Meraje dan Kopi Pecah

"Kami mendapat berbagai bantuan dari Bukit Asam. Di antaranya bantuan alat produksi. Sejak menggunakan pewarnaan alami, pendapatan kami semakin meningkat," kata Yenni.

Tak hanya itu, SIBA Songket pun mengganti kemasan plastik dengan kemasan ramah lingkungan yang lebih menarik serta dapat digunakan berulang (re-use).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: