Paslon Al-Shinta Akan Sejahterakan Marbot, Ustazah dan Guru PAUD

Paslon Al-Shinta Akan Sejahterakan Marbot, Ustazah dan Guru PAUD

Calon Bupati Muara Enim H. Ahmad Rizali menyampaikan sambutan pelantikan relawan dan konsolidasi kemenangan HDCU dan Al-Shinta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Ballroom Hotel Griya Serasan Muara Enim. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim H. Ahmad Rizali dan Hj. Shinta Paramita Sari (Al-Shinta), menegaskan akan mensejahterakan marbot, ustazah, guru, dan PAUD.

Selain itu, juga akan melakukan pembangunan pesantren serta perusahaan wajib menyerap 30 persen tenaga kerja lokal.

Penegasan itu disampaikan saat pelantikan para relawan dalam konsolidasi kemenangan HDCU dan Al-Shinta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Ballroom Hotel Griya Serasan, pada Sabtu 7 September 2024.

Dalam kesempatan tersebut, dihadiri tim pemenangan HDCU Ismail Hairul Pala dan pasangan calon Al-Shinta.

BACA JUGA:Al-Shinta: Program Pangan Menyapa Rakyat Atasi Harga Bahan Pangan Pokok

BACA JUGA:Pilkada Muara Enim 2024, Al-Shinta Bentuk Tim Hukum

Dalam kesempatan itu juga dihadiri Ketua DPW PKS Sumsel Muhamad Toha, Ketua DPD PKS Muara Enim Jon Dries, Sekretaris DPD PKS Muara Enim Marutha Kristian, serta para kader PKS.

Calon Bupati Muara Enim H. Ahmad Rizali, mengatakan bahwa Muara Enim memiliki APBD yang sangat besar, namun anggarannya tidak terserap dengan baik sehingga ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA).

"Dengan anggaran sebesar itu, maka banyak hal yang bisa dilakukan dan ketika Al-Shinta terpilih, kami sudah menyiapkan banyak program yang tentunya berpihak kepada masyarakat," katanya.

Lalu, pengembangan SDM seperti ustazah, guru PAUD, dan marbot juga akan dinaikkan gajinya.

BACA JUGA:Maju Pilkada Muara Enim, Shinta Paramita Sari Jadi Pendaftar Pertama Kalangan Wanita di Bursa Cabup-Cawabup

BACA JUGA:Shinta Paramita Sari Kembalikan Berkas, Berharap Diusung PDI Perjuangan Muara Enim

Di mana itupun sudah ada payung hukumnya.

"Ada yang saya dengar marbot itu gajinya Rp600 ribu setahun, sedih saya. Begitupun ustazah yang hanya Rp300 ribu sebulan. Padahal mereka ini berjasa sangat besar, nah itu akan kami naikkan karena dananya ada dari APBD tadi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: