Penomena Petani di Sumsel, Rame-rame Tebang Pohon Karet lalu Ganti dengan Tanaman Sawit

Penomena Petani di Sumsel, Rame-rame Tebang Pohon Karet lalu Ganti dengan Tanaman Sawit

Ini penomena, petani karet rame-rame beralih ke tanam sawit. Diduga akibat harga karet tak kunjung menggembirakan. Foto: ist--

"Sekarang ya harga karet bulanan sekitar Rp12.000 per kilogram, sebelumnya lama bertahan di kisaran Rp9.000 ke Rp11.000," itu sangat murah sekali. 

Harusnya, menurut Ramadhoni, harga karet yang jual bulanan mesti di atas harga nilai tukar dolar. 

BACA JUGA:Cara Paling Efektif Mengatasi Sawit yang Baru Ditanam Agar Tidak Dimakan Hama Tikus Tanah

BACA JUGA:Peremajaan Sawit Rakyat 100.000 Hektare Dimulai

"Kalau pun tidak bisa di atas harga nilai dolar, harusnya sama. Yah kalau misal 1 dolar Rp14.000, harga karet terendah yah Rp14.000," jelasnya. 

Jadi, Ramadhoni mengaku, sudah sejak 1 tahun lalu kebun karetnya diganti dengan tanaman sawit.

"Setahun lalu karet saya diganti dengan sawit. Sepertinya ke depan sawit akan lebih berprosfek cerah," ujarnya. 

Saat ini, harga sawit di tingkat pengepul sekitar Rp1.900 per kilogram, sedangkan harga di pabrik sekitar Rp2.100-Rp2.200 per kilogram.  

BACA JUGA:Adik-adik Alumni SMA Sederajat Merapat, Ini Ada 2000 Beasiswa Sawit dari Kementerian Pertanian

BACA JUGA:Pemerintah Genjot Program Bahan Bakar Nabati dari Sawit

"Kalau sawit bisa dipanen per 15 hari, artinya bisa membiayai kebutuhan keluarga. Kalau karet per 30 hari, itu lama, harga juga murah, getah juga tidak banyak," paparnya. 

Pengakuan lain diutarakan petani, Ancha. 

Dia mengaku, secara matematis, mengganti tanaman karet ke sawit tidak mengeluarkan biaya full sebagai modal yang besar. 

Sebab, pohon karet yang ditebang akan dijual.

BACA JUGA:5 Fakta Tentang Sawit Indonesia, Nomor 3 Bikin Bangga Negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: