Awal Bulan Depan, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sinari Pulau Sumatera
PLTU Mulut Tambang Sumsel 8. Foto : Istimewa --
BACA JUGA:Sebelum ke PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Penggunaan Biomassa Diujicoba ke PLTU Tanjung Enim
Paling memungkinkan adalah usaha di bidang energi dan yang paling potensi ialah pembangkit listrik, karena internal PT Bukit Asam memiliki cadangan batu bara melimpah.
Waktu pun berlalu, kemudian pada tahun 2006 arah untuk menseriusi muncul lagi dan dibuktikan dengan penjajakan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kenapa PLN? Karena PLN lah nanti yang akan membeli aliran listrik jika saatnya usaha pembakit sudah jadi.
Berikutnya pada tahun 2015, PT Huadian Bukit Asam Power menandatandatangi MoU US$ 1,2 miliar bersama The Export Import Bank of China.
BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Raksasa ‘Strum’ Asia Tenggara Itu Bulan Ini Terakhir Masa Uji Coba
Persiapan pun makin serius, lada Februari 2018, melengkapi berkas financial.
Tapi sebelum itu, atau tepatnya Oktober 2017, amandemen power purchase agreement.
Salah satu poin pentingnya adalah merubah arah aliran listrik dari semula untuk memasok kebutuhan listrik di Pulau Jawa dialihkan menjadi untuk menerangi Pulau Sumatera.
Pada tahun 2017 itu muncul desakan dari berbagai berbagai pihak agar segera proses pembangunan, sehingga mimpi itu bisa menjadi kenyataan.
BACA JUGA:Demi Net Zero Emission, Haruskan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Dipensiunkan Bersama 12 PLTU Lainnya?
Nah, awal 2018 proses pembangunan dimulai, agar lebih mantap, Februari 2020 PT Bukit Asam resmi memberi jaminan bahwa ketersediaan batu bara sebagai bahan bakar utama akan selalu ada.
Lalu pada tahun 2021, Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau langsung proses pembangunan yang ditarget beroperasi pada Oktober 2022.
Tapi sayang target beroperasi tersebut tidak tercapai karena berbagai faktor teknis.
Barulah pada Mei 2023 lalu dilakukan uji coba terbatas. Dan pada September 2023 tagert full operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: