Demi Net Zero Emission, Haruskan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Dipensiunkan Bersama 12 PLTU Lainnya?
Net Zero Emission. Foto : istockphoto--
Proses konstruksi proyek yang termasuk dalam program pemerintah pusat mencapai 35.000 megawatt (MW) itu baru dikerjakan pada 2018.
Mestinya, proyek fisik yang dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), sebuah perusahaan kalaborasi sekaligus ‘pemilik’ dari PT Bukit Asam ini sudah harus beroperasi pada 2022 lalu.
Namun karena berbagai kendala teknis, barulah September 2023 nanti biasa operasional full.
BACA JUGA:Apa Itu Net Zero Emission? Simak Penjelasannya di Sini Biar Wawasan Bertambah
BACA JUGA:Biomassa Dinilai Paling Efektif Gantikan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
Hingga saat ini, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 tetap akan menggunakan batu bara untuk bahan pembakarnya.
Namun ke depan, di-planning akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT) untuk menggantikan batu bara.
Alasannya, batu bara masih menjadi penyumbang terbesar soal emisi gas.
Dan, alternatif yang sudah disiapkan oleh PT Bukit Asam adalah penggunaan biomassa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: