Jejak Sejarah Kelam: Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi, Bangka Belitung Wilayah Tak Bertuan, Sarang Bajak Laut

Tapi kemudian oleh Kolonial Belanda yang berhasil masuk ke-5 wilayah ini dibubarkan pada Oktober 1823 Masehi.

Setelah dalam genggaman Belanda yang cukup lama, sampai Jepang masuk dan kemudian harus menyerah pada sekutu tahun 1945 yang diikuti dengan Kemerdekaan Indonesia, sejarah baru terbentuk lagi.

BACA JUGA:Apa Itu Tengkiang? Adat Suku Semende yang Sempat Menyita Perhatian Gubernur Sumsel Herman Deru

BACA JUGA:5 Wisata Pantai Paling Mempesona di Sungai Liat Bangka Belitung

Diberitakan sebelumnya, setelah Indonesia merdeka tahun 1945, 5 tahun kemudian atau tepatnya 12 September 1950, Provinsi Sumsel terbentuk.

Dengan Palembang sebagai pusat ibu kota, wilayahnya terdiri dari Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung.

Kelima wilayah ini disatukan dalam dalam satu administrasi pemerintahan karena memiliki kesamaan dari sisi akar budaya dan bahasa.

Tapi, jauh ke belakang sebelum itu, dari abad ke-7 sampai abad ke-12, kelima wilayah ini sudah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya yang kekuasaannya hingga menguasai Nusantara.

BACA JUGA:Beda dengan Tengkiang dari Suku Semende yang Masih Dilestarikan, Belubur dari Suku Rambang Tinggal Kenangan

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Alam di Lampung Tengah Paling Hits, Nomor 3 Ada Pemandangan Aneh!

Kerajaan Sriwijaya runtuh, kelima wilayah ini kemudian dikuasai oleh Kerajaan Majapahit, tepatnya di abad ke-13 hingga adab ke-14.

Setelahnya, Sumsel, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung masuk wilayah tak bertuan.

Semua pendatang bebas masuk dan keluar melakukan apa saja, terutama pedagang dari China hingga akhir masuk penjajah dari Kolonial Belanda.

Diolah enimekspres.co.id dari berbagai sumber, wilayah pertama yang berpisah dari Sumsel adalah Jambi.

BACA JUGA:Lengkap! Ini 28 Suku di Sumsel, Anak Milenial Mesti Tahu

Sumber: