Tengkiang dan Tunggu Tubang, Adat Suku Semende yang Diminta Gubernur Sumsel Herman Deru Terus Dilestarikan

Tengkiang dan Tunggu Tubang, Adat Suku Semende yang Diminta Gubernur Sumsel Herman Deru Terus Dilestarikan

Tengkiang dan Tunggu Tubang, Adat Suku Semende yang Diminta Gubernur Sumsel Herman Deru Terus Dilestarikan. Foto : Kolase/Net--

Tengkiang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi, alias lumbung padi saat musim panen padi tiba.

Bangunan Tengkiang yang bertiang tersebut juga berdinding dan beratap.

BACA JUGA:Rumah Adat Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Berarsitektur Ulu Semende

BACA JUGA:Candi Bumi Ayu, Peninggalan Sejarah Monumental yang Kini Jadi Destinasi Wisata Andalan

Lantainya sengaja dibuat dari belahan bamboo.

Tujuannya agar padi yang baru dipanen dan masih bertangkai cepat mongering.

Karena padi yang baru dipanen mengandung kadar air yang banyak.

Selain itu, lantai dari belahan bambu berfungsi untuk menghalangi agar padi tidak diserang hama kutu.

BACA JUGA:Sriwijaya Expo 2023, Gubernur Sumsel Herman Deru Apresiasi 'The Glorious of Tengkiang'

BACA JUGA:MANTAP! Menparekraf Dukung Discover South Sumatera, Perkuat Sumsel Jadi Top of Mind Wisatawan

Dengan begitu padi di dalam Tengkiang akan bertahan lebih lama.

Bagi Suku Semende, Tengkiang sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu dan hingga kini terus dilestarikan.

Dari dulu hingga sekarang, masyarakat Semende yang hidup di daerah pegunungan bukit barisan, penghasilan utamanya melalui perkebunan padi dan kopi.

Sehingga, hampir setiap keluarga memiliki lahan sawah padi.

BACA JUGA:Terkesima dengan Tengkiang, Gubernur Sumsel Herman Deru Minta Lestarikan Adat Suku Semende

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: