Sebanyak 184 Anak di Surabaya Menderita Penyakit Diabetes Militus, Simak Penyebabnya

Sebanyak 184 Anak di Surabaya Menderita Penyakit Diabetes Militus, Simak Penyebabnya

Sebanyak 184 Anak di Kota Surabaya, Jawa Timur Terkena Penyakit Diabetes Militus (DM). FOTO:NET--

SURABAYA, ENIMEKSPRES.CO.ID – Penyakit Diabetes Militus (DM) sepanjang tahun 2022 lalu sudah mencatat sebanyak 184 anak di kota Surabaya, Jawa Timur yang terkena Diabetes Militus.

Menurut Data Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Surabaya pada Rabu 15 Februari 2023, kisaran usia anak-anak yang terkena penyakit ini ialah 15-18 tahun.

Pada tahun 2021 sebanyak 176 orang atau sekitar 2,2% anak terkena diabetes militus.

Untuk tahun ini data pada bulan Januari 2023 sudah ada 4 kasus anak yang terkena diabetes militus ini.

BACA JUGA:Wow, Propam Sidak HP Anggota Polres Bengkulu Utara, Simak Penyebabnya

BACA JUGA:Peserta Pelatihan di BLK Muara Enim Mendapat Materi Bintalsik

Penyakit diabetes militus ini meningkat disebabkan oleh seiring peningkatan skrining kesehatan terhadap populasi anak, hal ini dikatakan oleh Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya.

"Masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya dan secepatnya bisa diketahui lebih awal adanya diabetes di usia anak," ucap Nanik melalui keterangan tertulisnya.

Penyebab diabetes militus (DM) pada anak yaitu karena pola makan yang tidak sehat atau karena keseringan mengkonsumsi makanan siap saji (Junk Food), malasnya beraktifitas karena bermain game online, dan juga adanya faktor genetik atau keturunan. 

Oleh karena itu, Kadinkes meminta orang tua untuk mewaspadai jika anak telah menunjukan gejala khas penderita Diabetes. 

BACA JUGA:Asik, Jamaah Haji dan Umroh Bisa Mudah Santap Pecel Lele di Mekkah-Madinah

BACA JUGA:Gugatan Pilwabup Muara Enim Tidak Dapat Diterima, Ini Alasannya

"Tanda anak-anak yang terjangkit diabetes di antaranya adalah mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," ucap Nanik.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya terus berupaya untuk memerangi penyakit ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: