Alasan Ibu di Muara Enim Bunuh Anak Kandungnya Sendiri: Supaya Sama-sama Tidak Memiliki Korban

Alasan Ibu di Muara Enim Bunuh Anak Kandungnya Sendiri: Supaya Sama-sama Tidak Memiliki Korban

Ibu di Muara Enim, Provinsi Sumsel tega bunuh anak kandung sendiri. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Setelah pelaku diamankan, Monika memeriksa kondisi korban, namun korban sudah tidak bernyawa lagi dengan luka di bagian leher.

Sekitar pukul 17.13 WIB, aparat TNI dan Kepolisian menghubungi Puskesmas Teluk Lubuk, Kecamatan Belimbing untuk melakukan pemeriksaan dan mengamankan TKP.

BACA JUGA: Tega! Ibu Kandung di Muara Enim Bunuh Anaknya yang Baru Berusia 10 Hari

BACA JUGA: Perkara Utang, Pria di Kecamatan Semende Darat Laut Tega Bunuh Warga Satu Desa Dengannya

Pelaku beserta barang bukti kemudian diamankan ke Polres Muara Enim. Polisi juga  memeriksa saksi-saksi.

Dari keterangan Yeti (28), anak tertua Edi Kusnadi, pelaku bercerita tentang perceraian pelaku dengan suaminya.

Ketika itu pelaku menghadap ayahnya (Edy Kusnadi) karena tidak ada uang untuk melahirkan, saat itu juga kondisi pelaku hamil besar, pelaku bahkan bersedia menyerahkan hak asuh anaknya.

Mendengar hal tersebut akhirnya ayahnya bersedia membantu biaya persalinan. Setelah melahirkan, pelaku masih ikut di rumah ayahnya selama dua hari.

BACA JUGA: Lihat Orang Ini Segera Lapor Polisi, Pelaku Terduga Tewaskan Pelajar di Musi Rawas

BACA JUGA: Tega! Suami di Musi Rawas Bacok Istri, Pelaku Ngaku Terbakar Api Cemburu

“Hak asuh tersebut dengan surat perjanjian bermaterai. Dua hari setelah melahirkan pelaku pamit pulang ke rumahnya, barulah kemudian kemarin, Sabtu 25 November 2022 pelaku kembali lagi mengunjungi anaknya sehingga terjadilah kejadian tersebut,” kata Yeti kepada awak media.

Kata Yeti, pihaknya sebenarnya tidak berniat mengadopsi korban, tetapi karena kasihan melihat keluh kesah pelaku, maka dibantu melahirkan dengan perjanjian tertulis, pelaku sudah memasrahkan anaknya untuk diadopsi.

“Kemudian kami musyawarah, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan atau bayi dibuang, lebih baik kami yang merawat, maka keluarga sepakat untuk mengadopsi dan membiayai persalinan dengan perjanjian tertulis,” beber Yeti.

Yeti mengatakan, sebelumnya tidak ada firasat apa-apa, karena pelaku memang sudah sering main ke rumah, dan biasa-biasa saja, tidak ada gerak-gerik mencurigakan, karena memang sering menetap di rumah mereka.

BACA JUGA: Pembunuh Calon Kades Betung II Ogan Ilir Ditangkap Satreskrim, Ini Tampangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: