UPTD Persampahan Muara Enim dan Tanjung Enim Kekurangan Armada, Juga Perlu Tambahan TPA Baru

UPTD Persampahan Muara Enim dan Tanjung Enim Kekurangan Armada, Juga Perlu Tambahan TPA Baru

Sampah menumpuk karena keterbatasan armada dan kekurangan TPA serta fasilitas pendukung lainnya. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Keberadaan UPTD Persampahan hampir di setiap daerah sepertinya masih dipandang sebelah mata.

Padahal, persoalan sampah hampir menjadi permasalah serius di daerah perkotaan.

Seperti di Kota Muara Enim dan Tanjung Enim, yang mengalami keterbatasan armada, kekurangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan fasilitas pendukung lainnya.

Apalagi setiap harinya armada harus membawa dan membuang puluhan ton kubik sampah ke TPA.

BACA JUGA: Pj Bupati Kurniawan Raih Penghargaan Pembina Proklim Nasional 2022

Kepala UPTD Persampahan Muara Enim, Ujang Suari, mengatakan saat ini armada yang dimiliki UPTD Persampahan Muara Enim sebanyak 10 unit truk.

Dua unit truk di antaranya menggunakan bak kontainer ambrol, sisanya dump truck.

Padahal idealnya diperlukan sekitar 12 armada dan 24 kontainer ambrol karena per hari terdapat sekitar 20 ton lebih sampah yang harus diangkut ke TPA.

Atas kekurangan armada tersebut, pihaknya sudah berupaya mengusulkan penambahan, tetapi belum terealisasi karena keterbatasan anggaran.

BACA JUGA: Masyarakat Persoalkan Mobilisasi Angkutan Batu Bara PT DBU Melintasi Jalan Umum Dalam Kota

"Kalau kami hanya melaksanakan saja, tapi besar harapan kami bisa terealisasi untuk menciptakan kota yang bersih mendukung sebagai kota Adipura," kata Ujang Suari, Rabu 2 November 2022.

Seluruh sampah tersebut, lanjut Ujang, diangkut dan dibuang ek TPA Bukit Kancil, disana ada dua titik lokasi masing-masing memiliki luas sekitar 2 hektare.

Hanya saja kini satu titik ditutup sementara karena sudah penuh untuk diolah menjadi gas metan, sehingga saat ini tinggal satu titik yang digunakan untuk pembuangan sampah.

"Kendala kita proses pengomposan tersebut memakan waktu yang cukup lama. Selain, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik, karena banyak sampah yang sudah tercampur sehingga sulit memisahkannya," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: