Gara-gara Handphone, Pemuda Warga Tapus Ditusuk Hingga Meninggal Dunia
Pelaku penusukan menyebabkan korban meninggal dunia diamankan di Mapolsek Lembak. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Seorang pemuda bernama Willy Pajero (17) warga Desa Tapus, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumsel tewas setelah bagian dadanya ditikam pisau oleh rekannya, Sardino (27). Pria yang bekerja sebagai petani itu dibunuh karena handphone pelaku tak kunjung dikembalikan oleh korban.
Kejadian berdarah itu terjadi tak jauh dari Kantor Pemerintahan Desa Tapus, pada Selasa (9/9/2022) pukul 15.30 WIB. Tak membutuhkan waktu lama, anggota Polsek Lembak berhasil mengamankan pelaku di rumahnya usai melakukan menusukan terhadap korban.
Kapolres Muara Enim, AKBP Aris Rusdiyanto melalui Kapolsek Lembak, AKP Apriansyah, mengatakan pemicu penusukan tersebut berawal korban meminjam handphone milik pelaku yang tidak dikembalikan oleh korban selama lebih kurang tiga minggu.
BACA JUGA: Istrinya Digoda, Pria Ini Bacok Teman Sendiri Hingga Tewas
“Lalu pelaku terus mempertanyakan handphone miliknya. Namun korban tetap tidak mengembalikan handphone milik pelaku,” ujar Apriansyah, Rabu (10/8/2022).
Pucaknya, sekitar pelaku 03.30 WIB pelaku melihat korban sedang bermotor di depan Kantor Kepala Desa Tapus.
Lalu pelaku memanggil korban. Kemudian korban langsung berbelok mendekati pelaku, pada saat itu antara pelaku dan korban ngobrol. Namun ketika itu korban tidak senang terhadap pelaku karena selalu mempertanyakan handphone milik pelaku.
BACA JUGA: Maling Sial! Curi Ayam, Sepeda Motornya Justru Ketinggalan
Tidak lama kemudian, korban membuka jok sepeda motor yang dipakainya dan mengambil sebilah pisau langsung menusukkan pisau ke arah bagian perut pelaku. Namun saat itu pelaku berhasil menghindar.
Merasa dirinya terancam, pelaku langsung menyabut sebilah pisau yang dibawanya dan menusuk mengenai bagian dada korban. Serangan pelaku tersebut, sempat ditangkis oleh korban hingga mengenai tangan kiri korban dan luka di bagian dada sebelah kiri.
Melihat korban bersimbah darah, pelaku merasa iba dan langsung membawa korban ke Polindes terdekat.
Setelah itu pelaku kembali ke rumah korban untuk memberitahu kepada orang tua korban bahwa korban sedang berada di Polindes dan pelaku langsung pulang ke rumahnya memberitahukan orang tuanya bahwa dirinya menusuk korban.
“Kejadian itu langsung dilaporkan ke kepala desa. Pelaku pun langsung kita amankan di rumahnya tanpa perlawanan dan mengakui perbuatannya,” jelasnya. (ozi/mg01)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: