Dari Candaan Berujung Perundungan

Senin 09-09-2024,07:04 WIB
Reporter : Muhamad Hijar Ardiansah
Editor : Andre

Ketika nama orangtua digunakan dalam candaan, ini bisa memicu perasaan tidak nyaman, malu, dan bahkan merasa terhina.

Apa yang dianggap lucu oleh pelaku candaan bisa menjadi sangat menyakitkan bagi korbannya.

Garis tipis antara candaan dan perundungan terletak pada niat dan dampak.

BACA JUGA:Sebanyak Apakah Manfaat dari Menanamkan Bahasa Inggris Sejak Dini

BACA JUGA:Faktor yang Mempengaruhi Sulitnya Normalisasi Pendidikan Bahasa Inggris di Pedesaan

Jika candaan tersebut diulang terus-menerus dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, rasa malu, atau tekanan pada pihak yang menjadi sasaran, ini bisa disebut sebagai perundungan.

Perundungan terjadi ketika pelaku merasa memiliki kekuasaan untuk merendahkan atau menyakiti korban, baik secara fisik maupun emosional.

Ketika candaan ini berubah menjadi perundungan, dampak psikologis yang ditimbulkan bisa sangat serius.

Korban perundungan sering kali merasa terisolasi, malu, dan mengalami penurunan harga diri.

BACA JUGA:Penggunaan Metode Read Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini

BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Membentuk Perilaku dan Kecerdasan Anak Usia Dini

Mereka mungkin mulai meragukan diri mereka sendiri dan merasa tidak berharga.

Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka secara keseluruhan.

Dalam beberapa kasus, korban perundungan mungkin merasa takut atau enggan untuk pergi ke sekolah.

Mereka mungkin merasa cemas setiap kali harus berinteraksi dengan teman-teman sekelas mereka.

BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Mendorong Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Kategori :