4. Kerajaan Ayyubiyah
Di bawah pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi pada abad ke-12, perayaan Maulid Nabi mulai diterima luas di kalangan Sunni.
Salahuddin mendukung perayaan ini sebagai cara untuk menginspirasi semangat keagamaan dan persatuan di antara umat Islam dalam menghadapi Perang Salib.
Bentuk Perayaan Maulid Nabi
BACA JUGA:Tingkatkan Keterampilan Masyarakat, PT Bukit Asam Gelar Pelatihan Operator dan Mekanik
Perayaan Maulid Nabi berbeda-beda di berbagai wilayah, namun umumnya mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
1. Pembacaan Sirah Nabawiyah
Cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad, atau sirah, dibacakan untuk mengingat perjuangan dan ajaran-ajaran beliau.
Ini sering kali dilakukan dalam bentuk puisi atau syair, seperti Burdah yang ditulis oleh Al-Busiri.
BACA JUGA:Anggota Polres Muara Enim Gelar Patroli Dialogis Tahapan Pilkada 2024
2. Pengajian dan Ceramah Keagamaan
Banyak komunitas Muslim mengadakan pengajian, ceramah, atau kuliah umum yang membahas tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad.
3. Zikir dan Salawat
Pembacaan zikir dan salawat (doa pujian kepada Nabi) merupakan bagian penting dari perayaan Maulid Nabi.
BACA JUGA:34 Perawat Gigi Muara Enim Ikuti Diklat Kompetensi
Umat Muslim memuji Nabi Muhammad sebagai tanda cinta dan hormat.