ENIMEKSPRES.CO.ID - Inovasi gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS) yang dilakukan SD Negeri 4 Kecamatan Semendo Darat Ulu (SDU) Kabupaten Muara Enin membawanya menuju ke penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala SDN 4 SDU, Darwis SPd Sd menyampaikan, dengan inovasi PBLHS tak hanya menjadikan lingkungan sekolah kian tertata, namun juga menjadikan peserta didik aktif berpartisipasi, dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Sebagai contoh, dalam hal menekan produksi sampah anorganik, kantin sekolah tidak menjual jajanan berbungkus plastik, melainkan hanya jajanan dengan kemasan organik, terutama daun.
Siswa juga memiliki gelas sendiri untuk tempat menuang saat membeli minuman di kantin sekolah.
BACA JUGA:33 Sekolah di Muara Enim Terima Penghargaan Adiwiyata dari Kementerian LHK
BACA JUGA:PAMA Dorong Sekolah Binaan Meraih Penghargaan Adiwiyata
Dijelaskan, sebagai upaya mendisiplinkan peserta didik dalam pemilahan sampah, pihaknya menjalankan program Bank Sampah.
Salah satu lahan terbuka yang berada di belakang sekolah dimanfaatkan untuk berkebun, bertanam sayuran, dan lahan terbuka hijau untuk media pembelajaran para siswa.
"Untuk sampah organik kami jadikan kompos, dan sampah plastik, kita daur ulang menjadi kerajinan, melibatkan paguyuban," terangnya.
Darwis menambahkan, dalam penempatan sampah anorganik sebagai bahan ajar daur ulang, peserta didik dilatih membuat berbagai produk bernilai ekonomi.
BACA JUGA:Hebat, 8 Sekolah di Muara Enim Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional, 1 Sekolah Adiwiyata Mandiri
BACA JUGA:Wow, 5 Sekolah Binaan PT Pamapersada Nusantara Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi
Seperti tas berbahan plastik, vas, wadah tisu, berbagai kerajinan berbahan kertas, hingga mainan anak-anak.
Menurutnya, kebiasaan membuat produk daur ulang, menjadikan siswa terbiasa membuat anyaman dari limbah plastik sebagai bahan baku produk daur ulang.