Lihat Sampah Langsung Ambil Menjadi Budaya Siswa SMPN 2 Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim

Lihat Sampah Langsung Ambil Menjadi Budaya Siswa SMPN 2 Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim

Siswa SMPN 2 Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Menerapkan Budaya Peduli Lingkungan Hidup. FOTO : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Sudah tertanam budaya memiliki budaya Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). 

Sangat wajar SMP Negeri 2 Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu meraih penghargaan tingkat nasional melalui program Adiwiyata dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) RI. 

Penghargaan bergengsi bidang lingkungan itu didapatkan sekolah negeri tersebut pada akhir tahun 2023 di Jakarta.

Rupanya salah satu penunjang dari implemtasi PBLHS itu melalui program LISA (Lihat Sampah Ambil). 

BACA JUGA:Menjaga Kebersihan Jadi Budaya SMP Negeri 2 Lawang Kidul

Budaya lihat sampah langsung ambil itu sudah tertanam pada siswa sejak mereka masuk gerbang sekolah sebelum mereka belajar. 

Kegiatan tersebut dimonitoring oleh pembina Adiwiyata sekolah, dan para duta Adiwiyata yang terdiri dari para siswa sebagai pionernya dalam menjaga kebersihan sekolah.

"Setiap pagi, siswa sebelum masuk kelas wajib memungut sampah. Mulai dari masuk gerbang sekolah, siswa melihat-lihat halaman jika ada sampah plastik, atau daun-daunan wajib diambil lalu dimasukkan ke dalam kotak sampah sesuai dengan jenis sampah, agar mudah pemilihannya," ucap Heri Candra SPd Kepala SMP Negeri 2 Lawang Kidul, Kamis 7 Maret 2024.

Selanjutnya, di sekolah itu juga sudah memiliki tempat pengolahan sampah, untuk sampah organik akan dijadikan pupuk. 

BACA JUGA:Kompak, Paguyuban dan Komite SMP Negeri 2 Lawang Kidul Dukung Kemajuan Sekolah

Kemudian sampah plastik dan kertas didaur ulang oleh tim pengelola. 

Salah satunya, kerajinan tangan, dan pot dari campuran semen dan bahan kertas.

"Kami terus berinovasi untuk bagaimana mengolah sampah non organik ini bisa didaur ulang. Kami juga belajar melalui media YouTube dan menggali informasi dari luar sekolah," imbuh Heri.

Menurut Heri, Awalnya menggerakkan membuang sampah pada tempatnya, merupakan suatu hal yang tidak mudah, terkadang sulit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: