PLTS Sangihe (1,3 MW)
BACA JUGA:Apa Itu Biomassa? Bahan Bakar Dirancang Pengganti Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
BACA JUGA:Belum Jalan Pakai Batu Bara, Ternyata PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sudah Merancang Gunakan Biomassa
PLTS Medang (0,3 MW)
PLTS Nusa Penida dan Terapung Waduk Nusa Penida (3,19 MW)
PLTU Lontar Exp (315 MW) PLTGU Muara Tawar Add-on Blok 2 (165,75 MW)
PLTU Sulsel Barru2 (123,4 MW) dan 21 unit PLTM (96,8 MW)
BACA JUGA:Biomassa Dinilai Paling Efektif Gantikan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral SDM, Dadan Kusdiana dikutip enimekspres.co.id dari laman esdm.go.id mengatakan, sebagian besar proyek yang masuk dalam program 35.000 MW akan dikerjakan oleh perusahan listrik swasta.
Pihak swasta, katanya, akan mengerjakan sebanyak 539 unit (70,3 persen) dengan total kapasitas sebesar 24,89 GW.
Sementara sisanya 29,7 persen dengan total kapasitas 10,57 GW atau sebanyak 431 unit lagi menjadi tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengatakan, mulai September 2023, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 capai status Commercial Operation Date (COD).
BACA JUGA:Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan
BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ‘Dipaksa’ Gunakan Energi Baru Terbarukan
Sejak pada 7 Mei 2023 telah dilakukan uji penyaluran arus listrik (energize) sebagai umpan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara atau backfeeding powernjalur Sutet 275 kV di Lumut Balai ke PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 atau dikenal juga PLTU Tanjung Lalang.