Kedua, bertekad meningkatkan kualitas perbuatan amal shalih.
Banyak cara memuliakan bulan Rajab, seperti meningkatkan kualitas ibadah baik hablumminallah maupun hablumminannaas.
Meningkatkan kualitas amal shaleh yang berkaitan dengan hablumminallah diantaranya adalah menjalankan kewajiban shalat lima waktu tepat pada waktunya.
Dengan adanya peristiwa Agung Isra Mikraj yang terjadi pada bulan Rajab, menjadi pelajaran berharga kepada kita, hendaknya setiap Muslim juga melakukan mi‟raj atau menghadap Allah swt melalui shalat lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyuk.
Dengan shalat yang khusyu, seseorang akan merasa diawasi Allah swt, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, malu korupsi.
Sebaliknya seorang muslim akan lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan.
Jika selama ini shalat terasa berat dilakukan, marilah kita rubah pola pikir kita, jadikan shalat sebagai sebuah kebutuhan, bukan penggugur kewajiban.
Sebab dengan melaksanakan sholat, secara tidak langsung kita sedang ber-ikhtiar memperbaiki diri sendiri agar lebih baik lagi.
Allah berfirman dalam surat al Ankabut ayat 45:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Berikutnya, meningkatkan kualitas amal shaleh yang berkaitan dengan hablumminallah adalah berpuasa sunnah di bulan Rajab.
Kesunnahan puasa di bulan Rajab terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahih Muslim:
"Utsman bin Hakim berkata: saya bertanya kepada Sa‟id bin Jubair tentang puasa Rajab, ketika itu kami berada di bulan Rajab. Sa‟id menjawab: saya mendengar Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturutturut) hingga kami menduga beliau berpuasa, dan beliau tidak berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau tidak puasa.”
Hadits ini menunjukkan Rasulullah saw memuliakan bulan Rajab dengan cara memperbanyak puasa sunnah.
Dan Rasulullah saw sendiri tidak menentukan hari dan tanggalnya.
Artinya kita diberi kesempatan berpuasa dalam rangka memuliakan bulan Rajab sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.