Menghidupkan Tujuh Sunnah Harian Rasulullah SAW

Menghidupkan Tujuh Sunnah Harian Rasulullah SAW

Mohamad Mufid, M. Pd.I. Foto : DOK--

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

BERSYUKUR kepada Allah swt, pada hari ini, detik ini, kita masih diberikan nafas untuk berjumpa kembali di bulan mulia, bulan Rajab tahun 1444 H.

Shalawat salam kita curahkan kepada junjungan mulia Nabi Muhammad saw.

Mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Aamiin Yaa Rabbal‟alamiin.

Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan Allah swt. Di dalam surat at Taubah ayat 36, Allah swt melarang kaum muslimin berbuat dzalim.

Para ulama menafsirkan, ketika manusia dengan sengaja berbuat dzalim atau melanggar aturan Allah pada bulan yang empat tersebut (Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram), balasan dosanya lebih besar.

Sebaliknya, jika seorang muslim meningkatkan ibadah di bulan tersebut, Allah ta‟ala pun akan memberikan balasan pahala yang berlipat ganda.

Pada kesempatan yang mulia ini, khatib ingin manyampaikan nasehat untuk diri khatib sendiri khususnya, dan kepada jamaah sholat Jum’at pada umumnya, marilah kita muliakan bulan Rajab dengan menghidupkan tujuh sunnah harian Rasulullah saw.

Insya Allah jika sunnah ini diamalkan dengan baik istiqomah, akan memberikan pengaruh positif di kehidupan sehari-hari.

Pertama, shalat Tahajjud.

Shalat Tahajjud meski hukumnya sunnah, baginda Rasulullah saw hampir tidak pernah meninggalkan sholat ini.

Beliau meski sudah dijamin masuk surga, beliau tetap menjaga kualitas dan kuantitas shalat tahajjud.

Bahkan istri Rasulullah saw yang bernama Aisyah radhiyallahuanha terheran ketika melihat kaki Rasulullah bengkak karena saking lamanya shalat Tahajjud.

Aisyah pun bertanya kepada Rasulullah SAW, mengapa suaminya shalat malam hingga kakinya bengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: