District Coordinator SiCepat Ekspres Indonesia Cabang Sumatera Selatan, Mulyadi, menjelaskan pihaknya bisa menerima paket masuk (incoming) dari Pulau Jawa ke Sumatera Selatan mencapai 25 ribu resi/hari.
Sementara untuk paket keluar (outgoing) separuhnya atau sekitar 12 ribu lebih.
"Paket yang kita terima itu bermacam-macam, baik dokumen maupun kargo, misalnya barang rumah tangga, spare part, alat-alat mesin, makanan kering,” jelas Mulyadi.
Dahulu saat pengantaran paket ke Pulau Jawa, terutama untuk layanan Sicepat Best (Besok Sampai Tujuan), pihaknya banyak menggunakan pesawat.
Namun sayangnya jadwal penerbangan yang semakin sedikit.
Bagi industri tentunya hal ini kurang efisien, terutama jika harus mengejar target layanan 15 jam paket sampai ke konsumen dalam kota, dan 24 jam paket sampai ke luar kota.
BACA JUGA:Kapan Kelanjutan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Sumatera Selatan? Begini Penjelasan Hutama Karya
Beruntungnya, menurut dia, kini makin banyak ruas JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera) yang dibangun Kementerian PUPR bersama BUJT Hutama Karya.
“Sekarang dari Pulau Jawa atau sebaliknya, mobil ekspedisi kami banyak menggunakan jalan darat atau jalur JTTS,” bebernya.
Contohnya, dari Lampung ke Palembang, dulu hanya bisa lewat Jalintim, namun sekarang semuanya via Jalan Tol Palembang-Lampung.
"Kita bisa kirim paket kapan saja, malam hari sekalipun," ujar dia.
“Sementara, pengantaran paket melalui kargo pesawat kini sudah jauh berkurang,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mendistribusikan paket atau barang konsumen sampai pelosok Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Hore, Tol Kayuagung-Palembang Sumatera Selatan Diskon 50 Persen, Berlaku Sampai 1 Januari 2023
Untuk itu, selain tol Palembang-Lampung, pihaknya berharap pembangunan jalan tol Simpang Indralaya-Muara Enim-Lubuklinggau sepanjang 233,5 km segera selesai.
Diketahui, tol sirip JTTS yang sedang dikerjakan ini selanjutnya akan terhubung dengan tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 km yang sudah lebih lama beroperasi.