BACA JUGA: Jual BBM Subsidi Jenis Solar, 2 Warga Tanjung Lalang Muara Enim Diringkus Polisi
“Tetapi kalau di luar sekolah, kami sama sekali tidak tahu pergaulannya seperti apa dengan teman-teman sebayanya,” kata Sandy Septa, Selasa 6 Desember 2022.
“Yang jelas kami dari pihak sekolah mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya untuk pihak keluarga. Tadi kami juga sudah menyerahkan sebagian santunan kepada pihak keluarga,” tutur Sandy Septa.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Bulan, Mulkan dibincangi terkait kasus tewasnya seorang pelajar warga Desa Tanjung Bulan dengan tubuh terpotong-potong, sempat membuat gempar warga.
Terutama bagi keluarga besar pasangan Kusno dan Siarma, yang merupakan kedua orangtua korban AS.
BACA JUGA: Pengoplos BBM Subsidi di Muara Enim Terancam 6 Tahun Penjara dan Denda Rp60 Miliar
“Mereka jelas sangat terpukul hingga saat ini. Terutama ibunya saat itu terus tidak berhenti menangis, saat melihat jasad putra bungsunya tersebut sampai dengan dikebumikan,” ungkap Mulkan.
Jika melihat ke belakang, korban maupun keluarga korban merupakan salah satu keluarga yang cukup baik di desa.
Tidak pernah ada masalah menghampiri keluarga ini sejak mereka pindah ke Desa Tanjung Bulan sekitar 2 atau 3 tahun lalu.
“Mereka ini keluarga yang baik, tetapi kalau kesehariannya memang keluarga ini lebih banyak di kebun kopi yang merupakan pekerjaan utama mereka,” jelas Mulkan.
BACA JUGA: 3 Pelaku Begal yang Ancam Korbannya Pakai Pisau Diringkus Polisi
BACA JUGA: Lokasi Pengoplosan BBM Subsidi di Muara Enim Digerebek Satgas Ops Illegal Drilling Polda Sumsel
Sedangkan untuk korban AS, Mulkan mengatakan jika pihaknya memang tidak begitu intens berbincang.
Namun dia mengetahui jika remaja ini merupakan anak yang baik dan cukup bergaul, namun dari beberapa informasi warga, korban memiliki pergaulan dengan teman-teman di luar desa yang jauh di atas usianya.
Salah satunya FH, teman pergaulan korban yang berasal dari luar kecamatan, yakni Kecamatan Sindang Danau.