"Jadi untuk kasus penemuan potongan-potongan mayat tersebut. Ini benar ada dugaan kasus latarbelakang pembunuhan, namun bukan korban mutilasi," jelas Acep Yuli Sahara.
"Jadi potongan-potongan tubuh itu ada dugaan terpisah karena binatang-binatang buas di sana (TKP penemuan)," ungkap Kasat Reskrim.
Sementara itu soal kasus pembunuhan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan.
BACA JUGA: Curi Besi, Residivis Kambuhan Ini Kembali Masuk Bui
BACA JUGA: Timbun BBM Subsidi untuk Dijual Lagi, Sopir Truk Ini Diringkus Polisi
Bahkan ada dugaan, korban dibunuh oleh lebih dari satu orang.
"Satu tersangka sudah kita amankan, ada satu lagi masih dalam pengejaran," tukas Kasat Reskrim.
Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Bulan, Sandy Septa, dikonfirmasi mengatakan jika korban AS merupakan salah satu siswa yang kehidupannya di sekolah hampir mirip dengan remaja pada umumnya.
Korban salah satu siswa yang baik, tidak pernah membuat hal-hal yang mencolok di sekolah.
BACA JUGA: Polres Lahat Gerebek Diduga Lokasi Aktivitas Penimbunan BBM Subsidi
BACA JUGA: Terduga Pelaku Pembunuhan Pelajar SMAN 3 Lahat Ditangkap Polisi, Asal Desa Lingga Tanjung Enim
“Tetapi kalau di luar sekolah, kami sama sekali tidak tahu pergaulannya seperti apa dengan teman-teman sebayanya,” kata Sandy Septa, Selasa 6 Desember 2022.
“Yang jelas kami dari pihak sekolah mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya untuk pihak keluarga. Tadi kami juga sudah menyerahkan sebagian santunan kepada pihak keluarga,” tutur Sandy Septa.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Bulan, Mulkan dibincangi terkait kasus tewasnya seorang pelajar warga Desa Tanjung Bulan dengan tubuh terpotong-potong, sempat membuat gempar warga.
Terutama bagi keluarga besar pasangan Kusno dan Siarma, yang merupakan kedua orangtua korban AS.
BACA JUGA: Timbun BBM Subsidi Jenis Solar, Pelaku: Butuh Uang Pak