MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Truk angkutan batu bara masih saja kucing-kucingan melintasi jalan Muara Enim.
Untuk mencegah itu, warga Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel berjaga 24 jam untuk menghalang truk angkutan batu bara melintas.
Soalnya, masih ada truk bermuatan batu bara yang kucing-kucingan mengelabui warga dengan berbagai alasan, seperti mengaku mengangkut semen, pasir, dan batu kali.
“Warga berjaga selama 24 jam dan masih ada truk batu bara yang masih nekat lewat, jadi kami suruh putar balik, dan juga ada yang kucing-kucingan masih tetap ketahuan,” kata Lendra, salah seorang warga Desa Karang Raja, Kamis 17 November 2022.
Beberapa modus dilakukan dengan membuka terpal seolah truk kosong atau membawa tanah atau pasir.
“Jadi setelah kami periksa ternyata batu bara, tidak ada urusan putar balik. Ada juga menggunakan truk kecil dengan surat jalan mengangkut semen, kami periksa ternyata batu bara, kami putar balik,” tegasnya.
Selain itu, truk sengaja memancing kemacetan dengan memarkirkan truk berjejer hingga 6 unit dengan harapan petugas Satlantas Polres Muara Enim turun mengatur sehingga bisa melintas.
“Mereka sengaja memancing biar arus lau lintas macet, tapi warga melihat memang disuruh maju, dipikirmya berhasil padahal kami arahkan ke tempat lapangan untuk putar balik, itu terjadi sekitar pukul 3.00 WIB,” ulas Lendra.
Sejak adanya pelarangan di Jalan Lintas Tengah, khususnya di Desa Karang Raja, tidak terjadi lagi kepadatan arus lalu lintas karena semua truk angkutan batu bara diminta putar balik.
“Kami akan lakukan ini terus, tidak ada toleransi, pokoknya tidak boleh lewat,” tegasnya lagi.
Menurutnya, banyak supir yang meminta lewat dengan alasan ban truk bisa pecah bila muatan tidak dibongkar, tapi itu bukan urusan warga.
Warga sudah menyurati perusahaan-perusahaan yang mengangkut batu bara melalui jalan lintas Desa Karang Raja untuk tidak mengeluarkan hasil prosuksi batubaranya.
“Artinya mereka sendiri yang membuat susah, membuat macet karena kami sudah surati sudah diberitahu, kami warga sudah resah dengan padatnya truk batu bara ini,” pungkas Lendra.
Diberitakan sebelumnya, Kesal dengan keberadaan angkutan batu bara yang kerap menimbulkan keresahan, membuat warga memaksa angkutan batu bara untuk putar balik.
Hal itu dilakukan warga Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.