“Hal ini mendorong kenaikan suku bunga di banyak negara serta berpotensi meningkatkan cost of fund dan lebih ketatnya likuiditas global,” bebernya.
Dijelaskan Lidya, belanja itu berupa Bantuan Langsung Tunai, Bantuan Sosial Upah, dan Bantuan Sosial Pemda (earmark 2 persen).
Bantuan langsung tunai (BLT) BBM telah terealisasi sebesar Rp162,86 miliar kepada 552.057 keluarga penerima manfaat (KPM).
“Bantuan sosial upah yang diberikan sebesar Rp600.000 per pekerja yang memiliki gaji Rp3,5 juta per bulan telah disalurkan kepada 125.239 pekerja di Sumsel,” terangnya.
Selain itu, pendapatan negara di Sumsel per 30 September 2022 terealisasi Rp14,37 triliun atau mencapai 86,69 persen dari target pendapatan yang ditetapkan.
Pendapatan ini terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp12,44 triliun, dan PNBP sebesar Rp1,89 triliun. (*)