Mengakari Polemik Nasib Guru: Gaji Layak Atau Transformasi Profesi?

Ibrahim Guntur Nuary. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--
Mengakari Polemik Nasib Guru: Gaji Layak Atau Transformasi Profesi?
Oleh: Ibrahim Guntur Nuary (Penulis adalah Dosen Lepas Universitas Muhammadiyah Tangerang)
SEMERAWUT nasib gaji guru yang selalu pelik menjadi headline dimana-mana dan akan selalu menarik untuk dibahas.
Hal-hal yang muncul dipermukaan adalah kesejahteraan guru.
“Kesejahteraan Guru” seharusnya menjadi faktor kunci keberhasilan pendidikan di negeri ini, sehingga slogan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” tidak diartikan benar-benar secara harfiah.
Jika menilik kepada negara-negara besar seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
Di negara maju tersebut, gaji guru amat sangat fantastis, menyentuh angka jutaan hingga puluhan juta.
Mengutip dari Detikfinance (10/08/2024) bahwa gaji guru di Jerman per tahun menyentuh angka Rp.979.233.420, jika di rata-rata perbulan yaitu Rp. 80.000.0000.
Bukan tanpa maksud memberikan gaji guru sebesar itu, para pemangku kebijakan ingin guru fokus mengajar dengan maksimal agar penerus bangsa mereka menjadi orang yang lebih unggul dari bangsa lain dan hal tersebut sudah terbukti dan sudah menjadi rahasia umum.
Lantas bagaimana dengan situasi guru di Indonesia, tentu belum sebanding dengan apa yang para guru dapatkan dan terkesan menjadi penghinaan karena hanya mendapatkan ratusan ribu saja perbulan, (belum kepada sertifikasi, PPPK, dan PNS) sungguh ironis dan miris sekali.
Mengutip dari Kompas (20/08/2024) bahwa masih banyak guru yang hanya dapat gaji ratusan ribu rupiah.
Hal ini berlangsung sangat amat lama dan perlu diketahui bahwa belum ada perubahan yang signifikan dalam upaya untuk memberikan rasa sejahtera kepada guru.
Mungkin hanya di beberapa daerah saja guru mendapatkan gaji yang layak.
Seperti misalnya daerah Jabodetabek, jika pindah sedikit ke daerah-daerah lain maka gaji guru tidak sangat sebanding, apalagi guru di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Apakah profesi guru masih menjadi dambaan bagi para sarjana baru yang menyandang gelar S.Pd apabila melihat gaji guru honorer yang masih jauh dari kata layak.
Apakah setelah PPPK atau menjadi PNS seorang guru bisa mendapatkan hidup yang layak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: