Kerja Sama Semen Merah Putih, Dulux dan BJKW-3 Tingkatkan Kualitas Bangunan Dukung Konstruksi Berkelanjutan
Kolaborasi Strategis Multisektoral BJKW-3 Kementerian-PUPR, Semen Merah Putih dan Dulux Paint dalam Menyokong Kualitas Bangunan Melalui Peningkatan Kompetensi Pekerja Konstruksi. Foto : Semen Merah Putih--
BACA JUGA:BRI Finance Berikan Literasi Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor
Pada pelaksanaan program sebelumnya, pelatihan lebih berfokus pada pekerja konstruksi level 1 hingga 3 atau operator.
Head of Marketing PT. Cemindo Gemilang Tbk, Nyiayu Chairunnikma, menjelaskan bahwa kolaborasi ini menjadi strategis, karena berusaha memastikan tenaga kerja konstruksi memiliki keterampilan yang relevan dan sesuai standar.
Terlebih ini merupakan program kolaborasi pertama yang mempertemukan antara 2 pemain material konstruksi yang saling melengkapi, yaitu Semen Merah Putih dan Dulux.
“Kerja sama kami dengan BJKW3 sudah berlangsung cukup lama, tetapi kali ini adalah suatu catatan baru bagi kami," ujar Ayu.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Sinergi dengan 3 Bank Himbara untuk Fasilitas Pemanfaatan DHE Sumber Daya Alam
"Yang pertama, ini adalah uji sertifikasi dan pelatihan level 5-6 atau level teknisi-analis. Untuk memastikan bahwa pekerja konstruksi, baik level teknisi hingga manajerial, juga memiliki keterampilan yang relevan dan kompetitif," lanjutnya.
Yang kedua, pihaknya berkolaborasi dengan sesama brand material bangunan yaitu Dulux, yang memiliki visi dan intention sama dalam meningkatkan kualitas bangunan melalui mengembangkan kompetensi pekerja konstruksi.
Ayu menambahkan, program ini diharapkan bisa memperluas kompetensi dan pengetahuan kontraktor dan teknisi konstruksi pada penggunaan berbagai bahan konstruksi khususnya semen dan cat.
Sehingga pengelolaan proyek konstruksi lebih terintegrasi untuk berbagai penggunaan bahan konstruksi dan kepastian kualitas keseluruhannya lebih terjamin baik.
BACA JUGA:Gonegani Alami Pertumbuhan Penjualan 70 Kali Lipat bersama Shopee Live
Sertifikasi yang dilaksanakan tiga lembaga ini sendiri sudah disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Adanya standar tersebut diharapkan akan menjamin tenaga kerja makin siap menghadapi tantangan dalam proyek konstruksi modern yang semakin kompleks dan besar skalanya.
Senada dengan Ayu, Samuel E.D.P Tampubolon, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III, menyatakan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan sektor industri, dalam mendukung kompetensi tenaga kerja di sektor konstruksi.
"Tenaga kerja yang bersertifikasi adalah fondasi dari setiap proyek konstruksi yang aman dan berkualitas," ungkap Samuel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: