Semen Merah Putih Aktif Dukung Pemenuhan Tenaga Kerja Bersertifikasi untuk Berbagai Proyek Strategis Nasional

Semen Merah Putih Aktif Dukung Pemenuhan Tenaga Kerja Bersertifikasi untuk Berbagai Proyek Strategis Nasional

Semen Merah Putih. Foto : DOK--

JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Seiring dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikasi semakin mendesak.

Pada puncak konstruksinya, IKN diperkirakan membutuhkan sekitar 150.000 hingga 200.000 pekerja konstruksi bersertifikasi.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2020 tentang Manajemen Proyek Strategis Nasional, seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek-Proyek Strategis Nasional harus memiliki sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan.

Ini menjadi tantangan besar, mengingat tenaga kerja konstruksi bersertifikasi di Indonesia masih sangat terbatas.

BACA JUGA:Resort Mewah Berkonsep Eco-Conscious dan Sustainable Luxury Siap Hadir pada 2026

Dari puluhan juta tenaga kerja konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia, baru sekitar 1,6 juta yang telah memiliki sertifikasi, di antaranya baru 2.497 pekerja yang tersertifikasi pada proyek IKN.

Jumlah ini jelas belum mencukupi kebutuhan di proyek-proyek strategis termasuk di IKN yang masih terus berlanjut dan membutuhkan pekerja dengan kompetensi khusus.

Kesenjangan ini menjadi tantangan dalam konteks distribusi geografis yang tidak merata.

Tenaga kerja bersertifikasi terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta (40%), Surabaya (20%), dan Bandung (10%)BACA JUGA:Sekda Sumsel Ajak Satgas Karhutla Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

Sementara tenaga kerja bersertifikasi di Kalimantan, yang menjadi lokasi IKN, hanya mencapai 5% dari total nasional.

Sebagai Perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas dan penerapan standar nasional, Semen Merah Putih merasa perlu untuk turut mengambil peran penting dalam menyelesaikan tantangan ini.

Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma menegaskan pentingnya kolaborasi multi-helix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, industri, dan asosiasi, dalam upaya meningkatkan jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikasi.

“Sertifikasi yang kami adakan bukanlah sekedar formalitas. Ini adalah jaminan bahwa setiap pekerja telah memiliki kompetensi yang diakui sesuai standar nasional," jelasnya dalam rilis yang diterima enimekspres.co.id.

BACA JUGA:Atlet Arung Jeram Muara Enim Wakili Sumsel Pada PON XXI di Aceh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: