Belum Diganti Untung, Ratusan Warga Pemilik Lahan Demo PT Bukit Asam dan PT Bumi Sawindo Permai
Ratusan warga pemilik lahan di area Bintan Desa Keban Agung menggelar aksi demo yang ditunjukan kepada PT Bukit Asam dan PT Bumi Sawindo Permai, terkait ganti untuk lahan. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
BACA JUGA:Tak Temui Kesepakatan, PT Bukit Asam Tetap Lakukan Land Clearing di Lahan Warga
Saat ini, lahan warga tersebut sudah dirusak dan ditambang oleh PT Bukit Asam.
Luas lahan tersebut sekitar 30 hektare, tetapi sudah berbentuk kaplingan yang dimiliki sekitar 400 kepala keluarga (KK).
"Masyarakat punya surat jual beli yang diketahui Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan. Namun pihak perusahaan yang mengklaim tidak ada komunikasi negoisasi lahan tersebut, tahu-tahu telah digusur," ungkapnya.
Kata Yusnandar, hasil mediasi hari ini sudah mulai ada titik temu, yang mana pihak perusahaan ada keinginan untuk negoisasi terhadap lahan yang telah digali dengan harga yang sesuai.
BACA JUGA:Jalan Khusus Truk Batu Bara Terganjal IUP PT Bukit Asam, Masyarakat Tanjung Enim Bilang Begini
Untuk negoisasi akan ada tim baru dari tim Tripika yang akan mengumpulkan data yang konkrit di lapangan.
Katanya, kemungkin keputusan hasilnya akan ada sekitar 2 bulan ke depan.
"Kami ingin ganti rugi tersebut kisaran Rp150 ribu per meter, namun pihak perusahaan menawarkan Rp6 ribu per meter, itu yang kami belum setuju," pungkasnya.
Camat Lawang Kidul, Edi Susanto, mengatakan bahwa sudah dilakukan mediasi dan sudah ada kesepakatan-kesepakatan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Mantan Bos PT Bukit Asam Ditetapkan Tersangka oleh Kejati Sumsel
Di mana kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan kepada tim Forkopimcam Lawang Kidul dan Pemerintah Desa Keban Agung untuk melakukan mediasi permasalahan sengketa lahan ini sampai tuntas.
Tim ini mulai bekerja terhitung besok (Rabu) dengan pendataan, verifikasi data administratif, dan lapangan, serta wawancara dengan warga pengguggat.
Setelah itu data valid akan melaksanakan negoisasi kepada pihak Perusahaan dan masyarakat yang menuntut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: