Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Syifa Nabilla. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA:Degradasi Bandara SMB II Palembang “Tanggung Jawab Saya Mengembalikan Gelar Internasional”

Tujuannya adalah untuk melihat potensi anak dan mengukur sejauh mana permainan dalam Bahasa Inggris membantu anak dalam menghafal kosakata yang telah diajarkan atau dinyanyikan bersama.

Dari observasi ini, terlihat bahwa pendekatan berbasis permainan yang diterapkan di TK Az-Zahra membuat proses pembelajaran Bahasa Inggris menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Metode ini tidak hanya membantu anak-anak dalam menghafal kosakata baru, tetapi juga meningkatkan keterlibatan mereka melalui kegiatan pembelajaran.

Pendekatan ini menunjukan bahwa belajar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan efektif, yang pada akhirnya bisa memotivasi anak untuk terus belajar dan berkembang.

BACA JUGA:Taiwan Belum Bisa Gabung WHO, Tapi Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia

Saran dan Solusi

Dari penelitian yang penulis amati tentang pembelajaran berbasis permainan untuk anak usia dini yang dilakukan teori Game-Based Learning oleh James Paul Gee, seorang ahli dalam bidang literasi dan pembelajaran, menjelaskan dalam bukunya tentang bagaimana Game-Based Learning dapat meningkatkan keterlibatan siswa.

Menurut James Paul Gee, pembelajaran berbasis permainan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dengan memanfaatkan elemen-elemen yang ada dalam permainan, seperti tantangan, tujuan yang jelas, umpan balik langsung, dan konteks yang relevan.

Permainan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung, menguji hipotesis, dan memecahkan masalah dalam lingkungan yang aman dan menyenangkan.

BACA JUGA:Indonesia Darurat Kekerasan Anak dan Remaja

Kembangkan permainan khusus yang disesuaikan dengan kurikulum dan tingkat kemampuan siswa.

Permainan ini dapat dirancang untuk berbagai keterampilan, seperti mendengarkan, berbicara, menyanyi, membaca, dan menulis.

Berikan pelatihan kepada guru untuk menggunakan permainan sebagai alat pembelajaran yang efektif.

Guru harus terus mengembangkan diri melalui pelatihan profesional tentang penggunaan permainan dalam pembelajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: