Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Syifa Nabilla. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA:Kebebasan Pers: Wartawan Berpikir Kritis Tanpa Batas

Dengan mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris, anak-anak akan terbiasa dengan penggunaan bahasa ini dan merasa nyaman untuk menggunakannya.

Orang tua dapat menciptakan lingkungan di rumah yang kaya akan bahasa Inggris dengan menyediakan buku-buku, mainan, dan media dalam Bahasa Inggris.

Aktivitas seperti menyanyikan lagu-lagu, menonton film, atau membaca cerita bersama dalam bahasa Inggris juga membantu meningkatkan paparan anak terhadap bahasa tersebut.

Selain itu, anak-anak senang belajar melalui kegiatan permainan, pengajaran Bahasa Inggris secara lisan saja tidak cukup untuk mereka.

BACA JUGA:Naik Turunnya Keuangan Syariah: Refleksi Ketidaksempurnaan

Menggunakan media permainan dan aktivitas lainnya akan lebih efektif dan membantu anak menggunakan bahasa baru dengan lebih alami.

Menggabungkan pembelajaran bahasa Inggris ke dalam kurikulum berbasis permainan dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif, meningkatkan keterlibatan siswa dan membantu mereka mencapai kompetensi bahasa yang lebih tinggi.

Permainan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Melalui permainan siswa dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan mendengarkan, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kesadaran budaya di era globalisasi saat ini.

BACA JUGA:Disrupsi BSI

Dalam pengembangan kurikulum berbasis permainan, penting untuk mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai agar permainan dapat dirancang secara tepat sesuai dengan kebutuhan siswa.

Permainan harus menjadi bagian kegiatan pembelajaran harian atau mingguan di sekolah.

Guru dapat menggunakan permainan untuk memperkenalkan konsep baru atau memperkuat yang sudah dipelajari.

Permainan harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan progresi belajar siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: